Tahun 2100, Jazirah Arab Bakal Jadi 'Neraka' Buat Manusia

icon18_edit_allbkg


Sebuah penelitian terbaru, jika emisi karbon dioksida terus tinggi seperti saat ini, pada akhir abad ini sebagian wilayah Teluk Persia akan sangat panas. Tubuh manusia pun akan kesulitan mengatasinya.


664xauto-2100-jazirah-arab-bakal-jadi-neraka-buat-manusia-151029g 

Menurut sejumlah simulasi komputer dalam penelitian baru itu, indeks panas yang menggabungkan panas dan kelembaban, diperkirakan akan berada dikisaran 74-77 derajat Celcius selama sedikitnya enam jam pada tahun 2100,

Dengan kondisi suhu yang begitu panas, orang yag sehat dan bugar sekalipun akan menghadapi kondisi berbahaya.
Penelitian tersebut ditulis oleh dua orang peneliri yaitu Elfatih Eltahir, profesor teknik lingkungan di Massachusetts Institute of Technology, dan rekannya Jeremy Pal, peneliti dari Loyola Marymount University.

"Anda mungkin bisa ke sauna dan mengatur suhu hingga sekitar 35 derajat Celsius. Tetapi apakah Anda bisa bertahan jika itu berlangsung selama enam jam atau lebih," kata Eltahir dikutip Dream dari laman Huffingtonpost, Jumat 30 Oktober 2015.

Sejak kemunculan manusia, Bumi belum pernah mengalami suhu panas dan tingkat kelembaban berkepanjangan dan membahayakan.

Tetapi dengan geografi dan iklim unik Teluk Persia serta peningkatan pemanasan global akibat emisi gas kaca yang terus meningkat, kondisi suhu superpanas ini akan terjadi setiap dekade atau paling tidak pada akhir abad ini.

"Gelombang panas mematikan di Eropa pada tahun 2003 yang menewaskan lebih dari 70.000 orang, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan gelombang panas pada akhir abad ini," timpal Pal.

Beberapa kota seperti Abu Dhabi, Dubai dan Doha akan menjadi wilayah yang tidak layak untuk dihuni kecuali penghuninya menggunakan AC. Namun bagi yang beraktivitas di luar atau hidup tanpa AC, kondisinya akan menjadi tak tertahankan.

Sementara untuk kota Mekah, suhu udaranya tidak akan sepanas ketiga kota tersebut. Meskipun demikian, kematian akibat gelombang panas masih mengintai saat musim haji saja.

Eltahir mengatakan jika negara-negara di seluruh dunia bisa membatasi emisi gas karbon dioksida seperti yang akan dibicarakan dalam pertemuan tentang iklim akhir tahun ini di Paris, maka tingkat panas mematikan tersebut dapat dihindari.



sumber | republished by Halo Unik !


No comments:

Post a Comment



backtotop