Kathryn Rawlins, 45, menemukan bom itu terkubur di lapangan sekolah saat masih berusia 15 tahun. Berasumsi objek itu aman, dia menjadikannya vas bunga selama lebih dari tiga dekade.
Setelah melihat tayangan dokumenter di televisi, Kathryn merasa bom aktif itu mirip sekali dengan vas bunganya. Khawatir, ia pun memanggil polisi.
Pakar kepolisian mengambil 'vas' Kathryn dan menyingkirkan bahan peledak yang ada di dalamnya. Mortir yang kini sudah tak aktif dikembalikan ke pemiliknya.
"Polisi mengatakan bom ini dapat membunuh siapa saja dalam jarak 20 meter, dan dapat juga merobohkan rumah ini," ujar Kathryn, seperti dikutip Mirror.co.uk, Jumat (2/10/2015).
"Saya menyimpan mortir ini selama tiga dekade, dan pernah membawanya ke sebuah universitas," sambung dia.
Menurut pakar, kemungkinan besar bom yang ditemukan Kathryn dijatuhkan pasukan Jerman di wilayah Inggris pada Perang Dunia I.
"Saya menyimpan mortir ini selama tiga dekade, dan pernah membawanya ke sebuah universitas," sambung dia.
Menurut pakar, kemungkinan besar bom yang ditemukan Kathryn dijatuhkan pasukan Jerman di wilayah Inggris pada Perang Dunia I.
No comments:
Post a Comment