1. Dimasak dan Dimakan
György Dózsa bukanlah seorang raja sebuah kerajaan, melainkan seorang pemimpin kelompok penjahat yang berhasil menguasai Hungaria di abad ke 16. Namun nasib sial menimpanya ketika rakyat Hungaria berhasil menggulingkan kekuasaan dan menangkapnya, sang penguasa lalim itu disiksa secara kejam. György Dózsa dipaksa menduduki singgasana dan mahkota besi yang panas. Sementara György merasakan panasnya ‘kekuasaan’, seorang pelayan membawa tang panas untuk merobek kulit dan membakar organ dalam tubuhnya. Yang paling keji dari kisah penyiksaan raja lalim ini adalah ketika adegan tersebut di akhiri dengan menikmati sajian hidangan daging. Para penyiksa memaksa salah satu dari teman dekat, kepercayaan György untuk memakaan daging bakar yang berasal dari tubuh sang raja. Mereka yang menuruti kehendak –memakan daging György, kemudian dibebaskan.
2. Dituangi Emas Cair
Saat itu bangsa
Persia berhasil merebut kekuasaan Bangsa Romawi, yang dipimpin oleh
Publius Licinius Valerianus Augustus (253-260 Masehi), Raja Roma
tersebut pun dijadikan sebagai tawanan perang untuk beberapa tahun
hingga kemudian ia tewas.
Tiberius meninggal di Misenum, 16 Maret 37 SM, di usia 77 tahun. Sebuah catatan yang ditulis oleh Tacitus, kematian sang kaisar tersebut disambut rakyatnya dengan sukacita, namun suasana kegembiraan tersebut berubah menjadi kesunyian setelah mereka mengetahui bahwa sang kaisar mati dibunuh oleh Caligula yang dibantu oleh Macro. Walaupun cerita ini hanya berupa warisan lisan belaka, tidak dicatat oleh sejarawan lainnya, namun hal ini merupakan sebuah indikasi, bagaimana golongan senator sangat berperan dalam setiap kematian seorang kaisar, untuk mengangkat kaisar lainnya.
Galerius (Kaisar Roma yang berkuasa di tahun 305 hingga 311 Masehi), seorang kaisar yang dikenang dalam sejarah sebagai salah salah satu penguasa yang tidak disukai oleh para agamwan, bukan itu saja ia pun tidak disukai karena idenya yang meubah nama Kekaisaran Roma menjadi Kekaisaran Dacian.
sumber | digali.blogspot.com
Beberapa rumor
mengenai kematiannya pun tersebar, sebuah rumor yang memang selalu hidup
di dalam kehidupan para raja dan kekaisarannya. Salah satu rumor yang
tersebar, dikabarkan kematian Valerianus tersebut diakibatkan oleh
siksaan yang dilakukan penguasa Persia, Shapur, menuangkan cairan emas
yang panas ke dalam tenggorokan Valerianus. Tidak hanya melakukan
siksaan itu saja, Shapur pun memasang banyak jerami di tubuh Valerianus
dan memanjangnya seperti trofi. Kematian serupa pun dialami oleh
gubernur Spanyol di Ekuador pada abad ke-16.
3. Dibekam Bantal
Tiberius meninggal di Misenum, 16 Maret 37 SM, di usia 77 tahun. Sebuah catatan yang ditulis oleh Tacitus, kematian sang kaisar tersebut disambut rakyatnya dengan sukacita, namun suasana kegembiraan tersebut berubah menjadi kesunyian setelah mereka mengetahui bahwa sang kaisar mati dibunuh oleh Caligula yang dibantu oleh Macro. Walaupun cerita ini hanya berupa warisan lisan belaka, tidak dicatat oleh sejarawan lainnya, namun hal ini merupakan sebuah indikasi, bagaimana golongan senator sangat berperan dalam setiap kematian seorang kaisar, untuk mengangkat kaisar lainnya.
Kematian
Tiberius disebabkan oleh cekikan (sesak nafas) yang diakibatkan oleh
bekaman bantal yang dilakukan Caligula. Namun para senator dikabarkan
enggan menyelidiki kematian Tiberius yang penuh kejanggalan. Bahkan
mereka mengkremasi jasad Tiberius dan abunya di simpan di Komplek
pemakaman Agustus.
4. Dimakan Belatung
Galerius (Kaisar Roma yang berkuasa di tahun 305 hingga 311 Masehi), seorang kaisar yang dikenang dalam sejarah sebagai salah salah satu penguasa yang tidak disukai oleh para agamwan, bukan itu saja ia pun tidak disukai karena idenya yang meubah nama Kekaisaran Roma menjadi Kekaisaran Dacian.
Ia meninggal
akibat penyakit yang dideritanya, komplikasi antara kaker perut dan
infeksi pada organ genital. Mungkin penyakit terakhir yang dideritanya
terlihat menyakitkan mengenaskan, karena organ genitalnya digerogoti
oleh belatung dan cacing. Menurut catatan, infeksi genitalnya itulah
yang merenggut nyawanya.
sumber | digali.blogspot.com