Risma dan Adik Prabowo Raih Penghargaan Lingkungan



Risma dan Adik Prabowo Raih Penghargaan Lingkungan

Perusahaan Hashim diapresiasi dalam menjaga kelestarian lingkungan.


Prabowo Subianto dan adiknya, Hashim Djojohadikusumo
Wakil Presiden Boediono memberikan penghargaan kepada para tokoh perintis lingkungan hidup pada Hari Lingkungan Hidup pada Kamis 5 Juni 2014. Ada puluhan pemerintah daerah, individu, dan kelompok yang diberi penghargaan oleh Boediono. Salah satu di antaranya adalah Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.

Kota Surabaya mendapat penghargaan Adipura Kencana kategori metropolitan karena dianggap melampaui batas pencapaian dari segi pengendalian pencemaran air dan udara, pengelolaan tanah, perubahan iklim, sosial, ekonomi serta keanekaragaman hayati.

Ditemui usai mendapat penghargaan, Risma mengaku bahwa kemenangan ini adalah milik warga Surabaya yang ikut bekerja dalam perbaiki lingkungan.

"Ya sebenarnya partisipasi masyarakat di Surabaya itu, kenapa sungainya bersih, kemudian lingkungan di kampung-kampung bersih, itu karena masyarakat juga ikut bekerja, menjaga, minimal mereka menjaga. Ya tapi relatif mereka juga bekerja," kata Risma.

Menurut Risma, kota Surabaya bersih karena banyaknya bank sampah yang dia buat. "Bank sampah mungkin terbanyak di Indonesia, dikelola oleh warga. Sekitar 250an seluruh kota Surabaya," kata dia.

Menurut Risma, kota Surabaya sudah empat kali berturut-turut mendapat penghargaan dalam kategori metropolitan.

Tak hanya Risma, dari kalangan pengusaha, Hashim Djojohadikusumo, mendapat penghargaan Kalpataru. Dia adalah  Direktur Utama PT Tidar Kerinci Agung, salah satu perusahaan miliknya.

Perusahaan milik adik kandung Prabowo Subianto itu, dinilai oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) cukup berjasa dalam menjaga pelestarian lingkungan hidup.

Hashim mengatakan, Tidar Kerinci Agung, yang merupakan perusahaan perkebunan sawit, memiliki komitmen untuk menjaga area hutan yang ada di kawasan perkebunan.

"Kami dapat hak untuk tebang untuk tanam sawit. Tapi saya putuskan untuk tetap lestarikan. Di sana kan ada pohon-pohon langka. Pohon besar, pohon raksasa, pohon beringin, pohon damar, trembesi ada ratusan jenis yang masih terdapat di situ. Kami buat persemaian di situ," ujar Hashim.

Sementara perkebunan sawitnya, ada di sekitar hutan itu. "Di tengah kebun saya lestarikan hutan," kata dia.

Selain itu, Hashim juga mengaku sedang membangun penangkaran 7 ekor harimau.

"Saya prihatin. Saya juga prihatin hewan langka, seperti harimau mau punah. Tapir pun sekarang sudah langka padahal dulu sangat banyak," kata dia.

sumber | digali.blogspot.com




Back to Top

Artikel Terkait Lainnya

Back to Top