Calon presiden, Joko Widodo,
memaparkan visi dan misi di Papua. Di kawasan paling Timur Indonesia
tersebut Jokowi banyak membahas infrastruktur Papua yang menurutnya
masih minim.
Menurut Jokowi, seharusnya tidak ada lagi pembedaan soal
infrastruktur di Indonesia. Apabila dirinya terpilih menjadi presiden
akan memperbaiki segala infrastruktuf hingga merata dari ujung barat
Indonesia hingga ujung timur Indonesia
"Tidak ada pembedaan apapun di Indonesia. Masalahnya hanya soal
infrastruktur. Ini yang perlu kita perbaiki," kata Jokowi di Kampung
Yoka, Papua, Kamis, 5 Juni 2014.
Mantan Walikota Solo itu menyebutkan, salah satu yang harus
dibangun di Papua adalah pelabuan laut dalam atau Deep Sea Port. Karena
menurutnya, salah satu hal yang membuat bahan pokok di Papua mahal
karena minimnya transportasi dari dan menuju pulau paling timur di
Indonesia itu.
"Pelabuhan perlu diperbesar juga perlu dibangun rel kereta, sebab angkutan dengan biaya paling murah itu kereta," teranganya.
Menurut Jokowi, pembangunan kereta ini penting untuk konteks
masyarakat Papua, karena menurutnya ada beberapa bagian di wilayah Papua
itu yang konturnya pegunungan. Sehingga apabila digunakan transportasi
yang berbasis rel untuk mengangkut kebutuhan pokok di wilayah tersebut
semuanya akan menjadi lebih efektif.
"Dengan pembangunan kereta yang di gunung bisa berproduksi karena ada pasarnya," kata Jokowi.
Berbarengan dengan Jokowi berkampanye di Papua, pasangan calon
wakil presiden, Jusuf Kalla juga melakukan kampanye di Aceh. Juru bicara
tim sukses Jokowi - JK, Anies Baswedan menyebutkan pada kampanye
pertama kali ini tim nya sengaja menyeting pasangan capres dan cawapres
itu di dua tempat yang berbeda.
Kata dia, Jusuf Kalla berkampanye di ujung barat Indonesia dan
Jokowi di ujung timur Indonesia. Kata dia, hal itu dilakukan sebagai
simbol untuk kemerataan pembangunan di Indonesia dari Sabang sampai
Merauke.
"Indonesia ini terbentang dari Sabang sampai Merauke. Seperti tenun
semua daerah memiliki corak dan saling menjalin. Aceh dan Papua adalah
upaya membangun tenun kebangsaan tersebut," tutur Anies.
sumber | digali.blogspot.com