jiwa ini merdeka dari Inggris pada tahun 1984 dan dipimpin oleh Sultan Hasanul Bolkiah (68).
Brunei mengandalkan minyak dan gas (migas) sebagai pendapatan utama
negaranya.
Sikap Raja yang adil membuat penduduk
negeri aman, tenang, sejahtera, dan semuanya mempunyai pendapatan tetap.
Malah setiap warga negara yang berusia di atas 60 tahun diberikan “gaji tua” oleh negara sebesar $ 250 Brunei.
Ini artinya, jika 1 kepala keluarga (KK) terdiri atas suami istri, maka mereka akan mendapatkan $ 500.
Nilai tukar dolar Brunei ke rupiah adalah 9.830.
Ini bermakna, setiap KK akan memperoleh gaji bulanan sekitar Rp 5 juta. Subsidi bulanan untuk warga negara lansia ini
disebut “gaji tua”.
Tidak hanya kepada “warga negara emas”, kerajaan juga memberikan biaya jaminan
biaya hidup kepada masyarakat penyandang
disabilitas (orang cacat). “Kepada orang cacat yang tak bisa bekerja secara
normal juga diberikan tunjungan 250 dolar
setiap bulannya,” ujar Irma, warga Brunei yang mengaku hanya menamatkan SMA dan bergaji sekitar Rp 11 juta. Total gaji sebesar itu berasal dari berbagai sumber, termasuk subsidi khusus dari Sultan Bolkiah sebesar $ 340 per bulan
untuk setiap pegawai pemerintah.
“Khusus kepada pegawai negara yang sudah bekerja
15 tahun akan mendapatkan tiket haji gratis dari kerajaan,” katanya.
Adapun biaya berobat, diberikan pelayanan cuma-cuma. “Untuk biaya berobat hanya perlu membayar biaya registrasi sebesar 1 dolar. Selebihnya ditanggung kerajaan dan pasien akan mendapatkan semua layanan medis yang memuaskan.
Sedangkan untuk biaya pendidikan anak-anak mulai SD sampai SMA cukup membayar 5 dolar per tahun
Pendapatan negara dari migas dan sikap pemimpin yang peduli rakyat membuat
penduduk Brunei hidup sejahtera dan tidak
muncul gejolak sosial.
Jalan-jalan di Brunei
dipenuhi mobil mewah, nyaris tidak terlihat sepeda motor dan pejalan kaki,
apalagi pengemis dan juru parkir yang “prat-prit” di sana-sini. Jalanannya sangat tertib, tidak pernah terdengar bunyi klakson, dan aksi nekat penerobos lalu lintas.
Setiap rumah punya mobil 2 hingga 10 buah. Semiskin-miskinnya keluarga di Brunei pasti punya mobil minimal 2. Satu buat istri, 1 buat suami, lainnya buat selang-seling.
Orang dewasa baik laki, perempuan, jelek, ganteng semua bisa nyetir mobil. Saking banyaknya mobil, garasi bisa ada di depan dan belakang rumah. Garasi pun tak perlu dikasih pagar ataupun rolling door.
Terbuka dan aman2 saja.
Spoiler for garasi mobilnya:
Maklum hampir semua warga terserap di pekerjaan formal dgn gaji di atas 2.500 ringgit (17.5 juta
rupiah) / bulan/orang. Jadi kalo suami istri bekerja pendapatan minimal Rp 35 juta/bulan. Itu baru pekerja biasa. Kalau pejabat
dan tenaga ahli tentu bisa berlipat ganda .
Warga Brunei juga terbiasa bolak-balik ke Malaysia, Singapura, Jakarta, Inggris, dan Australia. Ini ditandai dengan jadwal penerbangan ke sana yang padat.
Karena merasa nyaman dan kenyang, warga pun tak pernah mempertanyakan bentuk negaranya yang monarki itu. Mereka enjoy dan tampak patuh pada pemimpin mereka.
http://www.kaskus.co.id/thread/536c36757fcf1756350002b1/inilah-berbagai-kenikmatan-menjadi-warga-brunei-darussalam/| digali.blogspot.com