Walaupun Masih Muda, Wasit Cantik Berhijab ini Kantongi Lisensi C2

icon18_edit_allbkg

Bagi sebagian besar masyarakat, sepakbola selalu identik dengan olah raga para lelaki. Dari pemain, pelatih, hingga wasit pun biasanya didominasi oleh kaum pria.

664xauto-meski-masih-muda-nur-holisah-sudah-pegang-lisensi-wasit-c2-151112m


Kini perlahan anggapan itu bisa didobrak. Gadis bernama Nur Holisah baru-baru ini muncul sebagai hijabers pertama yang menjadi wasit di kancah sepakbola di Indonesia.

Lisa, panggilan akrabnya, tak sekadar menumpang tenar. Sebagai pengadil lapangan hijau, dia telah mengantongi sertifikat C3 dan C2.

"C3 saya dapat ketika SMA. Kalau C2 baru April 2015 dapatnya," kata Lisa saat ditemui Dream di kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta, Kamis, 12 November 2015.
Sertifikat C3 merupakan lisensi agar seorang wasit dapat memimpin sebuah pertandingan di tingkat kota atau kabupaten. Adapun sertifikat C2 merupakan lisensi yang diberikan agar seorang wasit dapat memimpin pertandingan setingkat provinsi.

Menurut Lisa, butuh persiapan yang cukup panjang untuk mendapatkan dua serifikat itu. Dia bahkan mengeluarkan kocek yang tidak sedikit untuk mengikuti tes itu.

"Persiapannya meliputi kesiapan fisik dan pengetahuan mengenai peraturan terbaru yang dibuat FIFA (Federation Internationale de Football Association). Kalau soal biaya, untuk C2 saja butuh sekitar Rp 2 jutaan. Kalau C3 butuh Rp 3,5 juta," jelas hijabers yang kerap dijuluki Cinderela ini.

Meski mahal, menurutnya, perputaran uang untuk mengembalikan biaya tes itu tergolong cepat. Dalam sekali memimpin bertugas dirinya dapat mendapatkan imbalan Rp 100 ribu hingga Rp 600 ribu.

"Kalau pertandingan antar kampung biasanya diberi Rp 100 ribu. Tapi, kini setelah dapat C2, bisa memimpin di pertandingan sekelas kejuaraan Danone Cup, bisa dapat Rp 600 ribu per pertandingan. Itu belum termasuk kalau ada latih tanding, biasanya bisa dapat Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu," ungkapnya.

Dia mengatakan tak mematok imbalan itu. Biasanya, imbalan itu memang ditentukan oleh jenis pertandingan dan sertifikat yang dipegang.

"Makanya kalau wasit ISL (Indonesia Super League) digaji jutaan per pertandingan. Tapi, kalau hanya jadi asisten wasit nilainya beda lagi," pungkas dia.




sumber | republished by Halo Unik !


No comments:

Post a Comment



backtotop