Inilah Kisah Agus Wahidin, si penata rambut SBY


"Mas Agus, tolong segera merapat ke Istana sekarang," kenang Agus Wahidin menirukan ucapan lelaki yang menghubunginya dengan nada tegas di ujung seluler. Penelepon itu rupanya salah satu staf Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bernama Suripto.




Agus bergegas mengemasi perlengkapan alat-alat cukurnya. Dari tempatnya bekerja di Paxi Barbershop, kawasan Senayan, Jakarta Pusat, dia menuju Istana Negara. Setibanya di pusat pemerintahan itu, tanpa basa-basi dia diminta segera bekerja.

"Saya dijemput oleh ajudan presiden," ujar Agus menceritakan ulang pengalaman pertama menata rambut mantan Presiden SBY, Jumat pekan lalu.

Pengalaman tersebut masih diingat jelas oleh pria kelahiran Garut, Jawa Barat ini. Pukul empat sore Agus tiba di Istana Negara, kemudian ia diminta menuju salah satu ruangan yang disiapkan oleh protokoler presiden. Setelah memperoleh pengarahan dari ajudan RI-1, Agus langsung masuk ke ruangan untuk memangkas rambut suami dari Ani Yudhoyono itu.

"Saya di-briefing dulu sama ajudan. Katanya tugas saya hanya cukur, jangan sampai grogi dan jangan bicara kalau tidak ditanya sama Presiden," tutur Agus. Hari itu Agus mengingat Presiden SBY baru delapan bulan menjabat sebagai Presiden ke-6 Republik Indonesia.

Saat memasuki ruangan, Agus melihat seorang pria duduk di sebuah kursi menghadap kaca besar. Dialah Soesilo Bambang Yudhoyono. Di sebelah presiden, sudah bersiap Ani Yudhoyono dan beberapa anggota Paspampres yang berdiri menjaga pintu, menemani presiden untuk cukur rambut.

Agus lalu mengeluarkan semua peralatan cukur yang ia bawa. Tanpa rasa canggung, dia kemudian meminta izin kepada SBY untuk membungkus badannya dengan kain. Seraya meminta maaf memegang kepala SBY, Agus kemudian mulai mencukur orang nomor satu republik.

"Grogi sih enggak, Cuma bingung aja ini mau dicukur kayak gimana," ujar Agus. Saat pertama Agus memangkasnya, panjang rambut SBY sudah melewati telinga.

"Belum sempat saya tanya (potong model apa) waktu itu Ibu Ani yang ngarahin saya. Dia bilang belakangnya agak pendek sedikit, sampingnya begini. Pas beres bu Ani bilang, besok besok potong kayak gini lagi," ungkapnya.

Tidak sampai 20 menit, Agus sudah beres mengerjakan tugas. Pengalaman sore itu membuat Ketua Paguyuban Tukang Cukur Asli Garut se-Indonesia ini tak bisa tidur semalaman. Pria sudah 25 tahun menjadi tukang cukur itu tak pernah bermimpi jika nantinya akan kembali dipakai jasanya oleh SBY untuk menata rambut saban dua minggu sekali.

Agus memang tak pernah bermimpi, namun tuhan berkehendak lain. Potongan pertama Agus membuat SBY berkesan. Apalagi saat itu Agus menggantikan posisi tukang cukur SBY yang sedang sakit. Bermula dari sana, hingga kini Agus masih menjadi tukang cukur pribadi SBY.

Tiga minggu setelah Agus memotong rambut SBY di Istana Negara, dia kembali ditelepon oleh ajudan presiden yang memintanya untuk mencukur kembali. Kali ini Agus tidak disuruh ke istana, melainkan disuruh datang ke kediaman pendiri Partai Demokrat itu di Cikeas, Bogor.

Saking senangnya disuruh mencukur rambut SBY lagi, Agus bergegas ke Pasar Baru, Jakarta Pusat buat membeli peralatan cukur. Dengan duit tabungan seadanya, Agus membeli gunting buatan German dan peralatan lain seperti sisir dan pisau cukur. Peralatan mahal itu hingga kini masih ada, khusus hanya digunakan mencukur rambut SBY.

"Saya waktu itu beli habis sekitar Rp 2,5 juta," ujar Agus.



sumber | republished by Halo Unik !


No comments:

Post a Comment



Back to Top

Artikel Terkait Lainnya

Back to Top