Para pemilik kendaraan roda empat kebanyakan menaruh pengharum kabin pada mobilnya, dengan beragam aroma yang menarik. Hal itu dilakukan agar bau dalam kabin dapat memanjakan para pembesut kendaraan, baik sopir, maupun penumpang.
Namun, ada fakta yang tak diketahui banyak orang. Dimana, hampir seluruh produk pengharum mobil dibuat dari bahan kimia dan kemungkinan untuk diletakkan di grill air conditioning (AC) sangatlah besar.
Karena alasan inilah, banyak yang akhirnya ragu-ragu perihal keamanan penggunaan pengharum mobil.
Menurut H Abdul Rohim, pemilik sebuah workshop mengatakan, sebenarnya pengarum kabin tidak dianjurkan digunakan di dalam mobil. "Kalau ditanya baik atau tidak, disarankan tidak menggunakannya. Sebetulnya tidak begitu baik, karena itu terbuat dari bahan kimia dan kita hirup langsung," ujar H. Rohim seperti dilansir situs resmi Toyota, Selasa 17 November 2015.
Untuk mensiasatinya, dia menyarankan untuk menggunakan aroma dari daun pandan, ataupun biji kopi yang diletakkan di bawah kursi.
"Saya sering menemukan konsumen yang tidak menggunakan pengharum ruangan. Mereka mensiasatinya dengan menggunakan daun pandan, melati ataupun biji kopi. Mereka bilang lebih alami wanginya," kata dia.
Kendati demikian, beliau tidak bisa melarang konsumennya menggunakan produk pengharum ruang kabin yang kini beredar di pasaran. Menurutnya semua tentu dikembalikan ke selera konsumen masing-masing.
Menggunakan produk yang berbahan kimia tentu saja memiliki risiko buruk, artinya, Anda juga harus mempertimbangkan segala kemungkinannya. Andaipun tetap memilih ingin menggunakannya, jangan pula terlalu berlebihan, karena akan membuat aroma semakin pekat di dalam kabin.
Penggunaan yang berlebihan pun justru akan membuat suasana di dalam kabin semakin jenuh dan bukan malah segar.
Selain itu, penting pula mengetahui bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan produk pengharum tersebut. Hal ini untuk mencegah keracunan atau alergi yang timbul akibat ketidakcocokkan atas bahan pembuatnya.
sumber | republished by Halo Unik !
No comments:
Post a Comment