"Menggoreng dengan tangan langsung seperti ini tak selalu saya lakukan setiap hari. Hal ini hanya jika pengunjung ingin melihat saya melakukannya. Padahal, saya juga menggoreng dengan sendok besi. Tapi, jika ada orang yang sudah jauh-jauh datang untuk hanya melihat kebisaan saya ini, saya bisa apa?", komentar pria berumur 65 tahun ini.
Setiap harinya, ia menggoreng sekitar 150 kilogram ikan. Gerainya juga menjual seekh kebab, mutton tikka, paneer tikka, dan tandori aloo. Tak ayal, setiap hari ada saja pengunjung yang memintanya untuk melakukan 'atraksi' ini.
Prem Kumar telah menjadi bagian dalam goreng menggoreng dengan tangan ini sejak tahun 1960. Pada saat itu, ayahnyalah yang memulai usaha gerai makanan dan menggoreng makanan dengan tangan. Ia pun merasa tertarik dan ingin melakukannya. Ia akhirnya bisa melakukannya sejak 25 tahun yang lalu.
"Tak ada yang mistis dari semua ini. Saya dahulu hanya penasaran dengan ayah saya yang bisa menggoreng dengan tangan tel*njang. Kemudian, saya mulai memasukkan satu jari ke dalam wajan, kemudian dua jari, lalu akhirnya satu tangan. Anehnya, baik jemari dan tangan saya tak pernah mel*puh dan terbakar. Selama bertahun-tahun, ia membangun kepercayaan diri untuk melakukan hal ini. Sekarang, rasanya hal ini sudah seperti saya bernapas. Saya bisa melakukannya kapan pun saya mau," jelas Prem Kumar yang setiap harinya bisa melayani 1.000 pengunjung.
Tetapi tak sedikit juga yang meragukan kebisaan Kumar ini. Alasannya tak jauh-jauh karena kehigienisan tangannya. Tapi, pernyataan ini kemudian dibantah oleh Deepak Kumar, anaknya yang berumur 26 tahun. "Tingkat kepanasan minyak gorengnya sudah mencapai 200 derajat Celcius. Dengan tingkat kepanasan ini, kuman atau virus apapun tak akan hidup di dalamnya," jelas Deepak Kumar.
Keinginan Kumar sebenarnya masih ada lagi. Ia ingin menurunkan tangan anti panasnya ini pada anak laki-lakinya. Namun, sang anak belum menunjukkan tanda-tanda ketertarikan. "Padahal, ia bisa saja dapat melakukannya, karena hal ini sudah mend*rah daging di keluarga kami," jelas Prem Kumar.
(odi/adr)
sumber | republished by Halo Unik !
Tetapi tak sedikit juga yang meragukan kebisaan Kumar ini. Alasannya tak jauh-jauh karena kehigienisan tangannya. Tapi, pernyataan ini kemudian dibantah oleh Deepak Kumar, anaknya yang berumur 26 tahun. "Tingkat kepanasan minyak gorengnya sudah mencapai 200 derajat Celcius. Dengan tingkat kepanasan ini, kuman atau virus apapun tak akan hidup di dalamnya," jelas Deepak Kumar.
Keinginan Kumar sebenarnya masih ada lagi. Ia ingin menurunkan tangan anti panasnya ini pada anak laki-lakinya. Namun, sang anak belum menunjukkan tanda-tanda ketertarikan. "Padahal, ia bisa saja dapat melakukannya, karena hal ini sudah mend*rah daging di keluarga kami," jelas Prem Kumar.
(odi/adr)
sumber | republished by Halo Unik !
No comments:
Post a Comment