Ya, ahli menemukan bahwa sepertiga dari pengguna telepon pintar melihat gadget itu 25 kali dalam sehari. Sementara itu, sepersepuluh dari kita langsung menyambar telepon pintar sesaat saat bangun tidur.
Menurut penulis buku The Shallows: How The Internet Is Changing Our Brains, Nicholas Carr, smartphone dan peralatan internet lain bisa mengganggu pola pikir kita.
“Apa yang dikatakan psikolog dan ilmuwan otak tentang gangguan bahwa peralatan itu memiliki efek yang cukup besar pada cara kita berpikir,” kata Carr, sebagaimana dikutip Dream dari Metro.co.uk, Selasa 13 Oktober 2015.
Menurut para ilmuwan, smartphone membuat seseorang tak bisa memusatkan pikiran atau berkonsesntrasi, dan bahkan membuat orang tak mampu berpikir secara mendalam.
“Kondisi saat ini bertambah buruk karena alat ini secara permanen terkoneksi sehingga kita secara konstan memainkannya,” tutur Carr.
Menurut dia, teknologi pasti memiliki efek pada ingatan manusia. Jika seseorang merasa bingung, maka dengan mudah mencari jawaban di internet melalui smartphone. Tentu ini akan membuat memori otak kita “malas” untuk berpikir.
“Satu studi Universitas Columbia menunjukkan bahwa ketika orang tahu bahwa mereka akan dengan mudah menemukan informasi secara online, mereka cenderung untuk membentuk memori itu,” kata Carr.
Cara itu memang lebih gampang untuk menemukan jawaban. Tapi tidak bagus untuk perkembangan memori otak kita. “Tidak butuh waktu lama bagi seseorang untuk terbiasa melirik smartphone mereka 200 kali sehari. Kita adalah makhluk yang secara fisik dan mental menuruti kebiasaan.” (Ism)
“Satu studi Universitas Columbia menunjukkan bahwa ketika orang tahu bahwa mereka akan dengan mudah menemukan informasi secara online, mereka cenderung untuk membentuk memori itu,” kata Carr.
Cara itu memang lebih gampang untuk menemukan jawaban. Tapi tidak bagus untuk perkembangan memori otak kita. “Tidak butuh waktu lama bagi seseorang untuk terbiasa melirik smartphone mereka 200 kali sehari. Kita adalah makhluk yang secara fisik dan mental menuruti kebiasaan.” (Ism)
No comments:
Post a Comment