Sampai saat ini, ilmuwan menganggap benda misterius itu merupakan salah satu dari kumpulan sampah antariksa. Mereka melihat bahwa obyek itu adalah sisa puing-puing dari roket yang terlepas dari pesawat antariksa. Dugaan paling besar menyatakan itu merupakan sisa dari misi Apollo ke Bulan.
Sebelumnya, 2002 lalu, roket Saturn V diluncurkan menjalankan misi keduanya dalam mendaratkan manusia di Bulan. Sisa puing roket tersebut pun terapung di ruang hampa dan mengorbit Bumi.
Obyek misterius itu berhasil ditemukan oleh seorang astronom pengembang software dari Jet Propulsion Laboratory, Bill Gray. Dia mengklaim kepada Nature telah mengidentifikasi obyek tersebut sejak periode tahun 2012 dan 2013 dengan menggunakan teleksop.
Gray mengungkapkan, WT1190F mengorbit Bumi dengan bentuk gerakan bulat lonjong. Dia berayun keluar dua kali sejauh jarak Bumi dengan Bulan. Benda tersebut akan berakhir memasuki atmosfer Bumi dan terjatuh di sekitar 65 km laut selatan Sri Lanka. Hingga saat ini, ia menyakini benda tersebut sebagian akan terbakar saat memasuki atmosfer.
"Saya belum mengetahui benda itu akan jatuh (ke Bumi)," ujar dia seperti dikutip dari News.com.au, Rabu, 28 Oktober 2015.
Beberapa ilmuwan lainnya cukup tertarik mengenai penemuan benda misterius tersebut. Badan Antariksa Eropa (ESA) ingin mengetahui dan memantau benda yang diduga sampah antariksa itu dengan memanfaatkan pesawat terbang.
"Kami merencanakan untuk turut memantaunya. Namun (jatuhnya) benda itu tiga minggu lagi," ujar Gerhard Drolshagen dari ESA.
sumber | republished by Halo Unik !
Sebelumnya, 2002 lalu, roket Saturn V diluncurkan menjalankan misi keduanya dalam mendaratkan manusia di Bulan. Sisa puing roket tersebut pun terapung di ruang hampa dan mengorbit Bumi.
Obyek misterius itu berhasil ditemukan oleh seorang astronom pengembang software dari Jet Propulsion Laboratory, Bill Gray. Dia mengklaim kepada Nature telah mengidentifikasi obyek tersebut sejak periode tahun 2012 dan 2013 dengan menggunakan teleksop.
Gray mengungkapkan, WT1190F mengorbit Bumi dengan bentuk gerakan bulat lonjong. Dia berayun keluar dua kali sejauh jarak Bumi dengan Bulan. Benda tersebut akan berakhir memasuki atmosfer Bumi dan terjatuh di sekitar 65 km laut selatan Sri Lanka. Hingga saat ini, ia menyakini benda tersebut sebagian akan terbakar saat memasuki atmosfer.
"Saya belum mengetahui benda itu akan jatuh (ke Bumi)," ujar dia seperti dikutip dari News.com.au, Rabu, 28 Oktober 2015.
Beberapa ilmuwan lainnya cukup tertarik mengenai penemuan benda misterius tersebut. Badan Antariksa Eropa (ESA) ingin mengetahui dan memantau benda yang diduga sampah antariksa itu dengan memanfaatkan pesawat terbang.
"Kami merencanakan untuk turut memantaunya. Namun (jatuhnya) benda itu tiga minggu lagi," ujar Gerhard Drolshagen dari ESA.
sumber | republished by Halo Unik !
No comments:
Post a Comment