"Paling ya digodain sama supporter dan itu bikin konsentrasi pecah, tapi kan gimanapun juga mesti fokus ke lapangan. Pernah juga saat sesi jabat tangan sebelum bertanding, tangan saya nggak dilepas sama salah satu pemain, kadang juga tangan saya dimainin", kata Indy.
Tak hanya itu, Indy juga kerap kali diminta untuk memimpin pertandingan kelas keras, dimana emosi para pemain dan supporternya memuncak. Karena ketika emosi pemain memuncak, akan bisa diredam jika wasitnya seorang wanita.
"Tak waktu itu juga pernah ada tim yang nggak terima waktu saya keluarin pelanggaran, pada protes salah pemainnya mukul punggung saya nggak keras sih. Tapi ya selama itu nggak terlalu mengganggu saya ya saya biarkan saja," kata Indy.
Indy memulai karirnya dari Malang pada tahun 2011. Gadis yang berasal dari Probolinggo ini sudah ratusan kali menjadi wasit futsal, mulai dari pertandingan tingkat SD, SMP, SMA, Universitas, sampai umum pernah ia pimpin.
Tapi sudah sejak dua bulan ini ia dipindah tugaskan di kota Batam. Ia merasa nyaman berada di Batam karena ia dapat fokus dalam karirnya, tidak seperti di Malang yang selalu bentrok dengan jadwal yang lain.
Ia juga berniat mengikuti pendaftaran tes lisensi wasit nasional agar dapat naik kelas dan tingkatannya lebih baik lagi.
Bagaimana readers? Tertarik untuk menjadi wasit seperti Indy?
sumber | republished by Halo Unik !
No comments:
Post a Comment