Kecelakaan AirAsia QZ8501 di penghujung 2014, bisa dibilang sebagai tahun terburuk bagi industri penerbangan dunia. Terutama untuk Malaysia.
Awal 2014, dunia tertegun ketika Malaysia Airlines MH370 menghilang pada 8 Maret 2014, yang merenggut nyawa 239 penumpang di dalamnya.
Hingga saat ini, dunia tidak memiliki petunjuk tentang hal itu. Pencarian masih terus berlangsung untuk MH370.
Beberapa bulan setelahnya, pesawat Malaysia Airlines lainnya, Boeing 777 MH17 ditembak jatuh di atas udara Ukraina pada 17 Juli 2014. Semua 283 penumpang dan 15 kru pesawat tewas.
Saat 2014 hampir berakhir, tragedi lain terjadi dan pesawat AirAsia QZ8501 dengan 155 penumpang dan 7 kru-nya jatuh. Kecelakaan QZ8501 adalah insiden kedua dalam satu tahun bagi maskapai penerbangan Malaysia.
Segera setelah MH370 raib, banyak teori yang dikemukakan di balik hilangnya penerbangan termasuk faktor Segitiga Bermuda.
Segitiga Bermuda di bagian barat Samudera Atlantik Utara telah menjadi misteri bagi dunia. Beberapa pesawat dan kapal dilaporkan telah menghilang secara misterius saat terbang atau melintas Segitiga Bermuda.
Setelah hilangnya MH370, banyak orang mengunggah gambar di media sosial yang menguatkan teori adanya Segitiga Bermuda di Teluk Thailand. Bahkan politisi Malaysia Mohammad Nizar Jamaluddin berkicau di Twitter "Segitiga Bermuda baru terdeteksi di perairan Vietnam, perangkat canggih tidak berguna".
MH370 telah menghilang dari radar saat di atas Laut Cina Selatan. Sementara AirAsia QZ8051 ditemukan jatuh di Laut Jawa.
Apakah Segitiga Bermuda bergeser ke lautan Asia Tenggara? Kita tidak tahu, tapi hilangnya pesawat secara misterius dari radar mengarah ke spekulasi tersebut.
(Ism, Sumber: india.com)
No comments:
Post a Comment