MACAM MACAM dan JENIS MOTIF BATIK DI INDONESIA


Jika anda sering menggunakan batik, anda tentu bisa membedakan berbagai jenis batik yang ada di Indonesia. Indonesia memiliki macam-macam batik yang sangat indah dan menarik. Semua batik yang dihasilkan oleh pengrajin di berbagai daerah di Indonesia memiliki ciri khas yang berbeda-beda.

Batik bukan hanya menjadi kebudayaan namun sekarang batik telah menjadi salah satu pakaian semua orang. Anda yang sering menggunakan baju batik, tentu juga menginginkan batik yang berkwalitas dan beragam.


Baca Juga : Tahukah Kamu : Asal Usul Dan Sejarah Batik Di Indonesia ? 


Batik memang menjadi salah satu daya tarik bangsa Indonesia. Macam-macam batik yang dijual saat ini adalah inovasi dari batik terdahulu yang banyak mengambil motif bebas. Jika anda membeli sebuah baju batik dan anda membedakan motif batik dulu dengan batik sekarang, maka sangat berbeda keduannya. Pembuatan batik sekarang lebih modern dan motif yang digunakan juga berbeda-beda.

Batik yang ada di Indonesia sebagian besar merupakan batik asli yang dibuat oleh pengrajinnya langsung. Macam-macam batik Indonesia tersebut memiliki ciri yang berbeda sehingga masing-masing daerah yang membuatnya selalu menawarkan harga yang berbeda. Misalnya saja anda ingin membeli batik Madura dan batik Pekalongan pada suatu toko, maka anda tidak bisa menyamakan harga yang dibandrol antara keduanya. Macam-macam batik tersebut memiliki harga yang berbeda dan juga motif yang berbeda yang membedakan keduanya.

Beberapa inovasi memang dilakukan oleh pengrajin batik saat ini. Inovasi tersebut terlihat dari corak warna yang lebih berani, motif yang bervariasi bahkan hampir terdapat ribuan motif batik yang dijual di pasaran. Berbagai macam batik laku dipasaran karena sebagian besar batik dibuat pakaian yang lebih modern dan trendy. Karena beberapa inovasi dalam fashion tahun ini maka perkembangan batik menjadi lebih maju dan pengrajin batik mendapatkan banyak keuntungan dari bisnis baju batik yang mulai menjamur.

Berikut beberapa macam-macam batik yang ada di Indonesia dan di jual di pasaran :


1. Batik Pekalongan
Batik dari daerah Pekalongan ini memiliki motif yang indah dan bebas. Warna yang dihasilkan dari malam bisa mengubah kain putih menjadi batik yang berkwalitas internasional. Para pengrajin batik Pekalongan ini memiliki inovasi yang tinggi dengan pembuatan batik yang selalu mengikuti perkembangan zaman. Sampai sekarang pun batik dari kota Pekalongan ini selalu mengedepankan motif yang berbeda dan sesuai dengan trend mode terbaru.


2. Batik Madura
Batik ini di buat oleh pengrajin yang kebanyakan dari kota Pamekasan. Ragam batik Madura lebih kreatif dengan ribuan motif yang berani. Warna dari batik yang dihasilkan sangat beragam dan warna yang dipilih kebanyakan warna yang cerah. Jika dibandingkan dengan batik lainnya, batik Madura lebih kaya akan ragam motifnya dan kebebasan adalah ciri dari batik Madura ini.


3. Batik Keris
Batik yang dihasilkan oleh perusahaan batik Keris di Surakarta satu ini sangat inovatif dan selalu mengikuti perkembangan zaman. Perusahaan batik yang sudah memiliki nama tersendiri di hati masyarakat ini sekarang telah berkembangan menjadi beberapa model baju yang khas. Batik Keris juga memproduksi baju batik khusus untuk anak-anak.


4. Batik Cirebon
Kain batik asal Cirebon ini sangat bagus dan unik. Batik tulis Cirebon sering digunakan untuk souvenier dan busana wanita maupun pria.


5. Batik Purbalingga

Batik ini berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah, batik ini memiliki ciri khas yang membedakannya dengan batik di daerah lain.


6. Batik Kraton
Batik ini memiliki motif yang unik dan mengandung makna tersendiri. Batik satu ini dibuat oleh pengrajin yang berada di kraton dan juga oleh putri kraton sehingga hanya orang tertentu saja yang memakaianya. Motif dari batik ini diantaranya Parang Rusak dan Parang Barong.


7. Batik Petani
Batik ini memiliki ciri yang sedikit kasar dibandingkan dengan batik lainnya. Batik jenis ini dibuat oleh pengrajin batik yang sebagian besar adalah petani terutama adalah ibu rumah tangga di waktu luang saat mereka tidak di sawah.


Macam-macam batik di atas saat ini banyak di jual di pasaran dengan harga yang berbeda-beda. Anda bisa mendapatkan berbagai jenis batik tanpa harus pergi ke daerah asalnya.

sumber : batikindonesia.com


Jenis dan Motif Batik yang Berkembang di Indonesia



 Batik Pecinan (Cina)
Bangsa Cina dikenal sebagai bangsa perantau. Mereka juga teguh dalam melestarikan adat budaya leluhurnya di tanah perantauan. Biasanya, di negeri perantauan mereka memadukan budaya mereka dengan budaya lokal sebagai bentuk akulturasi budaya.

Begitu pula yang terjadi di Indonesia, khususnya pada batik. Keturunan para perantau Cina di Indonesia, biasanya memproduksi batik untuk komunitas sendiri, kadang juga untuk kebutuhan pedagang. Batik produksi mereka yang disebut batik Pecinan.

Jenis batik ini memiliki kekhasan warnanya cukup variatif dan cerah. Dalam selembar kain banyak menampilkan bermacam warna. Motif yang digunakan banyak memasukkan unsur budaya Cina seperti motif burung ong (merak) dan naga. Pola batik pecinan lebih halus dan rumit. Zaman dahulu batik pecinan yang berbentuk sarung dipadukan dengan kebaya encim sebagai busana khas para wanita keturunan Cina di Indonesia.Di Pekalongan yang terkenal memproduksi batik Pecinan salah satunya adalah Tan Tjie Hou.


Batik Belanda

Pada zaman penjajahan Belanda tentunya banyak warga yang tinggal dan menetap di Indonesia. Mereka ternyata tertarik juga dengan budaya lokal. Akulturasi juga terjadi, seperti halnya masyarakat keturunan Cina, warga keturunan Belanda banyak juga yang memproduksi batik.

Batik yang dihasilkan warga keturunan Belanda ini mempunyai ciri khas sendiri. Motif yang digunakan kebanyakan bunga-bunga yang banyak terdapat di Eropa, seperti tulip atau tokoh-tohok dongeng yang terkenal di sana. Batik model ini sangat disukai di Eropa. Tokoh yang terkenal membuat batik Belanda di Pekalongan yaitu Van Zuylen dan J. Jans. Karya-karya batik mereka sempat mendominasi di abad ke-20.


Batik Coletan

Di mana dalam suatu kain batik pewarnaan di sebagian tempat menggunakan sistem colet dengan kuas dan untuk pencelupan hanya sekali kecuali warna soga, warna-warna lain menggunakan colet.

Batik Kemodelan 

Adalah batik-batik klasik baik itu dari Yogyakarta dan Solo, dibuat dengan komposisi baru dengan pewarnaan Pekalongan dan kelihatan modern. Hal ini sangat populer di zaman Soekarno untuk membuat batik Yogyakarta dan Solo untuk ditambahi warna.

Batik Osdekan

Dalam suatu kain batik akan timbul satu warna akan dibatik lagi terus ditimpa dengan warna lagi baik itu berupa warna tua, muda, atau warna lain. Hal ini membuat warna batik lebih hidup dan seperti ada bayang-bayang.

Batik Modern

Batik yang dalam prosesnya terutama dalam pewarnaan menggunakan sistem baru yang biasanya dalam pencelupan sekarang menggunakan sistem lain, baik berupa gradasi, urat kayu, maupun rintang broklat. Motif-motif ini adalah motif baru yang berhubungan dengan estetika. Komposisi gaya bebas batik ini populer di era tahun 1980-an.

Batik KontemporerSuatu batik yang tidak lazim kelihatan batik, tetapi masih menggunakan proses pembuatannya sama seperti membuat batik.

Batik CapBatik yang pembuatannya menggunakan alat berbentuk cap (stamp), baik itu proses coletan keliran.

Batik Rifa'iyah

Batik jenis ini mendapat pengaruh Islam yang kuat. Dalam budaya Islam motif-motif yang berhubungan dengan benda bernyawa tidak boleh digambarkan sama persis sesuai aslinya. Sesuai hal itu corak dalam batik Rifa'iyah terutama yang mengenai motif hewan terlihat kepalanya terpotong. Karena dalam ajaran Islam semua wujud binatang sembelihan yang dihalalkan harus dipotong kepalanya. Biasanya warga keturunan Arab memproduksi batik jenis ini.

Batik Pengaruh Kraton

Pembuat batik di Pekalongan sering membuat batik yang motifnya merupakan ciri khas dari batik Yogyakarta ataupun Surakarta. Motif gaya kraton yang biasanya dipakai yaitu semen, cuwiri, parang, dan lain-lain. Walaupun bermotif pengaruh kraton tetapi teknik pembuatan dan pewarnaannya dengan gaya Pekalongan, sehingga lebih unik dan menarik. Perlu diketahui bahwa gaya Pekalongan adalah gaya pesisiran jadi lebih bebas dan banyak mendapat berbagai pengaruh dari luar.

Batik Jawa Baru 

Di produksi sesudah era batik jawa baru. Dalam batik Jawa baru motif dan warna yang ada pada era batik Jawa baru lebih disederhanakan, tetapi masih berciri khas pagi sore tanpa tumpal. Kebanyakan menggunakan motif rangkaian bunga dan lung-lungan.

Batik Jlamprang

Motif-motif jlamprang atau di Yogyakarta dengan nama nitik adalah salah satu batik yang cukup popular produksinya di daerah Pekalongan. Batik ini merupakan pengembangan dari motif kalin patola dari India yang berbentuk geometris kadang berbentuk bintang atau mata angin dan menggunakan ranting yang ujungnya berbentuk segi empat. Batik jlamprang ini diabadikan menjadi salah satu jalan di Pekalongan.

Batik Terang Bulan

Suatu desain batik di mana ornamennya hanya di bagian bawah saja baik itu berupa lung-lungan atau berupa ornamen pasung atasnya kosong atau berupa titik-titik. Batik terang bulan ini disebut juga gedong atau ram-raman.

Batik Cap Kombinasi

Batik kombinasi tulis sebenarnya batik cap di mana proses kedua atau sebelum disoga direntes atau dirining oleh pembatik tulis sehingga batik kelihatan seperti ditulis. Hal ini dilakukan untuk mempercepat produksi batik dan keseragaman.

Batik Tiga Negeri Pekalongan

Seperti halnya batik-batik negeri lain di mana dalam satu kain terdapat warna merah biru soga yang semua dibuat di Pekalongan terkadang warna biru diganti ungu atau hijau.

Batik Sogan Pekalongan

Batik dengan proses dua kali di mana proses pertama latar warna putih kadang ada coletan, dan untuk proses kedua batik ditanahi penuh atau ornamen plataran berupa titik halus baru setelah itu disoga. Batik soga terlihat klasik.

Batik Tribusana

Merupakan batik gaya baru di mana cara pembuatan proses kedua diretas atau riningan dan kebanyakan motif-motifnya lung-lungan lajuran. Batik tribusana ini ada yang tahunan dan polos.

Batik Petani(Pangan)

Batik yang dibuat sebagai selingan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional karena sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.


No comments:

Post a Comment



Back to Top

Artikel Terkait Lainnya

Back to Top