Yang namanya kehilangan uang, baik itu jumlahnya sedikit atau banyak, pasti tidak enak. Apalagi hilangnya Rp 24 triliun hanya dalam dua hari.
Memangnya ada orang yang sampai mengalami hal itu? Ada, namanya Warren Buffet, orang terkaya di dunia pemilik perusahaan investasi Berkshire Hathaway (BRKB).
Seperti dikutip dari CNN, Kamis (22/10/2014), Selasa kemarin di penutupan perdagangan saham waktu New York, ia total kehilangan US$ 2 miliar sejak awal pekan ini. Pasalnya, ia punya saham di Coca Cola dan IBM. Harga dua saham ini sudah merosot tajam dalam dua hari terakhir.
Ia sudah kehilangan US$ 1 miliar (Rp 12 triliun) setelah saham Coca Cola anjlok lebih dari 6% setelah melaporkan kinerja keuangan yang buruk. Yang lebih parah lagi, Coca Cola juga memprediksi kinerja yang sama di 2015.
Coca Cola adalah salah satu perusahaan tempat Buffet menaruh uang cukup banyak. Ia punya 400 juta lembar saham Coca Cola, bahkan anaknya sampai ditunjuk menjadi direktur di produsen minuman ringan itu.
Sehari sebelumnya, saham IBM juga anjlok hingga 7%. Buffet yang pegang 70 juta lembar saham ini lagi-lagi harus kehilangan US$ 1,3 miliar hanya dalam sehari.
Lagi-lagi kinerja perusahaan yang buruk jadi penyebabnya. Sejak awal tahun ini, saham IBM sudah terpangkas hingga lebih dari 13%.
Untungnya, pria yang jago bermain ukulele ini terkenal sebagai investor yang fokus kepada investasi jangka panjang. Jadi ia jarang memperhatikan gejolak harga saham yang naik turun secara jangka pendek.
Tahun ini Buffet juga sudah berkali-kali menghiasi halaman utama media massa di seluruh dunia gara-gara kerugian investasinya yang cukup besar. Salah satu kerugian yang cukup besar adalah ketika ia menempatkan uang di jaringan toko kelontong asal Inggris, Tesco, yang sahamnya sudah anjlok hingga 47% tahun ini.
Untungnya, saham Berkshire masih bisa menguat terutama sejak awal pekan ini. Totalnya naik 17% jika dilihat dari posisi awal tahun ini, mengalahkan kinerja indeks-indeks acuan di lantai bursa.
Saham IBM dan Cola Cola boleh saja anjlok, tapi beberapa perusahaan Buffet lainnya masih bisa tumbuh, seperti Wells Fargo yang harganya sudah naik 11% tahun ini.
Buffet sendiri merasa penurunan harga saham ini sebagai berkah. Pasalnya, pria berjuluk 'Oracle of Omaha' ini selalu berburu saham ketika pasar dengan turun.
"Semakin banyak saham turun, semakin banyak yang ingin saya beli," katanya dalam wawancara dengan CNN bulan lalu.
No comments:
Post a Comment