Apple diprediksi akan cukup sukses dengan metode pengesahan pembayaran online menggunakan pemindai sidik jari, mengandalkan teknologi Touch ID. Di negara tetangga, Kanada, ada sebuah startup yang tengah mengembangkan metode pengesahan yang lebih canggih lagi, yakni dengan detak jantung.
Startup asal Kanada bernama Byonym memberikan solusi autentifikasi perangkat yang diklaim jauh lebih aman dan personal dengan opsi pemakaian detak jantung sebagai password. Cukup unik dan inovatif memang, mengingat banyak gadget masa kini seperti smartwatch atau smartband (gelang pintar) yang sudah dibekali dengan sensor detak jantung, tetapi belum ada yang memulai pengembangannya.
Ternyata Byonym juga akan mulai menerapkan sistem autentifikasi ini lewat smartband terbaru mereka "Nymi". Dengan membenamkan sensor EEG pada Nymi, perangkat tersebut dapat mengukur getaran yang bersifat elektris yang dihasilkan oleh jantung. Seperti yang dilansir oleh Gizmodo (24/09), geratan listrik yang terdapat pada nadi manusia bisa lebih sensitif dan personal ketimbang sidik jari.
Ritme detak jantung yang terlihat dari getaran elektris dapat dipakai sebagai pengganti password untuk melakukan pengesahan login atau pembayaran online dengan teknologi nirkabel. Jika Byonym berhasil dengan proyek Nymi, bukan tidak mungkin bila mereka akan berkontribusi dalam merevolusi mekanisme autentifikasi gadget dan menyalip vendor-vendor teknologi vendor besar lain.
Smartband Nymi sendiri masih berada dalam tahap pengembangan dan belum akan dijual dalam waktu dekat, tetapi calon pembeli sudah bisa memesannya langsung di website Byonym. Guna mengembangkan teknologi autentifikasi dengan detak jantung ini, Byonym berhasil mendapatkan sumbangan tak kurang dari USD 14 juta atau sekitar Rp 167 miliar lebih.
[bbo]
No comments:
Post a Comment