Fasilitas-fasilitas semacam itu disediakan karena rata-rata warnet di Jepang tidak hanya berfungsi sebagai warung internet saja, melainkan juga sebagai tempat untuk menginap seseorang yang tidak memiliki uang cukup untuk menyewa kamar di sebuah penginapan atau hotel.
Selain tempatnya yang bersih dan rapi, fasilitas kamar mand*nya juga diperhatikan dengan benar. Tidak terkesan jorok dan bau apabila Anda coba masuk ke dalam ruangan t*ilet. Tentunya hal ini sedikit berbeda dengan apa yang didapati di kebanyakan warnet-warnet Indonesia, bukan?
Yang paling berbeda dengan proses penyewaan internet di Jepang dan di Indonesia adalah ketika ingin menyewa satu ruangan untuk berinternet di Jepang, maka pengunjung wajib mengisi formulir untuk menjadi anggota dan membayar uang member terlebih dahulu, kemudian mereka akan mendapatkan kartu anggota yang dapat digunakan berkali-kali. Dan Hal tersebut tidak diberlakukan di warnet-warnet Indonesia yang setiap kali pemakaian prosesnya sangat mudah, datang, pakai, bayar dan selesai (kecuali yang menggunakan sistem paket).
Yang terakhir masalah harga dan koneksitas. Tentunya, warnet-warnet di Jepang akan bernilai cukup mahal apabila dikurskan dalam Rupiah. Rata-rata persewaan warnet di Indonesia dalam satu jamnya akan dihargai sebesar antara Rp 3.500 sampai dengan Rp 6.000, namun apabila di rata-rata, persewaan warnet di Jepang dalam satu jamnya sekitar Rp 7,500 (setiap wilayah berbeda harga).
Untuk masalah koneksitas, tidak perlu dikatakan lagi, kecepatan koneksitas internet di Jepang sangat cepat apabila dibandingkan dengan kebanyakan warnet di Indonesia.
Seperti yang dilansir oleh Forbes (02/09), Jepang menjadi negara dengan koneksi internet tercepat di dunia kedua, sedangkan Indonesia masih menduduki peringkat 3 dari bawah di Asia Tenggara.
[das]
No comments:
Post a Comment