WhatsApp masih menjadi aplikasi pesan instan terpopuler di seluruh dunia dengan jumlah pengguna aktif per bulan mencapai 600 juta. Hal ini diumumkan langsung oleh sang pendiri yang juga CEO WhatsApp, Jan Koum, dalam akun Twitter-nya.
Dalam kicauannya, Koum menegaskan bahwa WhatsApp dipakai secara aktif oleh 600 juta pengguna, bukan hanya mendaftar menjadi anggota saja tetapi kemudian tidak digunakan.
"Sekarang melayani 600 juta pengguna aktif tiap bulannya. Ya, aktif dan terdaftar merupakan dua tipe jumlah yang berbeda," kicaunya di Twitter.
Kicauan Koum ini seperti menyindir pesaing WhatsApp yang biasanya hanya mengumumkan jumlah pengguna yang terdaftar, bukan yang aktif menggunakan layanannya.
Mengutip The NextWeb, dalam hal pengguna aktif, WhatsApp masih menjadi yang terdepan, diikuti oleh WeChat yang memiliki 438 juta pengguna aktif.
Pada saat diakuisisi Facebook senilai US$19 miliar atau sekitar Rp223 triliun, Februari lalu, WhatsApp masih memiliki 465 juta pengguna aktif. Sejak saat itu, pertumbuhan WhatsApp terbilang pesat.
Hingga kini, WhatsApp masih mempertahankan model bisnis yang antiiklan. Mereka mengumpulkan pendapatan dengan menerapkan biaya berlangganan sebesar US$0,9 per tahun.
WhatsApp pun tak mau mengikuti aplikasi lain, semacam Line atau WeChat yang menjadikan layanannya sebagai platform gaming. [ikh]
