Kota tambang ini dikenal karena bentuknya yang mirip helm tentara romawi. Kota itu bernama El Salvador. El Salvador berada pada ketinggian lebih dari 2.400 meter di kaki bukit Andes.
Terletak di tengah Gurun Atacam, El Salvador dibangun semata-mata untuk tempat tinggal para pekerja tambang tembaga dan juga berfungsi sebagai kantor. Kota ini muncul ketika pada tahun 1954, Anaconda Copper Mining Company mengirim pekerjanya untuk mencari sumber energi baru.
Karena lokasinya yang cukup terpencil, Anaconda Copper Mining Company memutuskan untuk membangun El Salvador sebagai kota mandiri yang dilengkapi dengan daerah perumahan, sekolah, toko, air, bahkan kereta api. Uniknya, jika dilihat dari citra satelit, kota ini akan terlihat seperti helm Romawi. Menurut mitos yang beredar di masyarakat, dahulu ada seorang eksekutif dari Anaconda Copper Mining Company yang melakukan perjalanan ke situs kota itu bersama putranya.
Anak itu membawa serta helm Romawi kesayangannya. Mereka dinyatakan hilang di padang pasir dan tidak pernah ditemukan lagi. Bertahun-tahun kemudian setelah kota itu dibangun, anak itu dan ayahnya terbang ke atas kota untuk melihat bentuk El Salvador yang mirip helm Romawi. Tentu saja, legenda ini hanya mitos belaka.
El Salvador dirancang oleh arsitek Amerika Raymond Olson sesuai dengan skema desain yang telah disetujui oleh Anaconda Copper Mining Company. Maka bisa disimpulkan bahwa arsitek yang membangun El Salvador dari awal sudah mengetahui bentuk kota ini, yang dianggap mirip helm tentara Romawi kuno.
El Salvador memiliki sekitar 7.000 penduduk. Dan pada tahun 1971, setelah nasionalisasi industri tembaga di Chile, tambang dan kota ini sepenuhnya diserahkan kepada perusahaan yang baru, Codelco.
[des]