![]() |
ENIAC |
Kebanyakan orang mengenal sejarah komputer yang pertama kali dibuat adalah ENIAC.
Komputer
ENIAC, yang merupakan komputer elektronik yang mempunyai bobot seberat
30 ton, panjang 30 m dan tinggi 2.4 m dan membutuhkan daya listrik 174
kilowatts.
Padahal komputer digital pertama sebenarnya adalah ABC (Atanasoff-Berry
Computer). Namun ketenarannya menjadi pudar setelah “diserobot” ENIAC.
Bagaimana asal mulanya?
Sejarah Komputer
Di era teknologi informasi dan komunikasi yang pesat sekarang ini,
komputer termasuk salah satu peranti “wajib” yang tak dapat diabaikan.
Kini peranti yang pada dasarnya hanya untuk membantu proses berhitung
(to compute) ini telah sangat ampuh dan multiguna.
Merampungkan pekerjaan kantor, menikmati musik dan film, hingga nge-game
dapat dilakukan menggunakan alat ini. Begitu pula menjelajah internet
dan bertukar data antar pengguna yang terpisah jarak ribuan kilometer.
Vincent Atanasoff lahir pada 4 Oktober 1903 di Hamilton, New
York, namun dibesarkan di Brewster, Florida. Sejak kecil Atanasoff telah
menunjukkan ketertarikannya pada matematika.
Anak seorang insinyur listrik ini pun tak mengalami banyak hambatan saat mereguk ilmu di bangku sekolah.
Bahkan pendidikan menengahnya (setara SMA) diselesaikannya dalam waktu dua tahun saja.
Selepas itu Atanasoff melenggang ke University of Florida untuk menekuni
bidang kelistrikan. Mungkin kekaguman pada sang ayah melandasi
pilihannya ini.
Di usia 22, dia lulus dengan menggondol gelar Bachelor of Science. Tak
main-main, nilainya pun sempurna, A untuk semua bidang studi.
Selanjutnya Atanasoff melanjutkan studi tingkat master di Iowa State
College. Di sini Atanasoff menekuni bidang matematika. Tak perlu waktu
panjang, Atanasoff merampungkan studinya hanya dalam waktu satu tahun.
Gelar master pun ia sabet di usianya yang ke-23 pada 1926.
Quote:
Seakan tak puas, Atanasoff melanjutkan lagi studinya untuk mencapai
tingkat doktor. Kali ini fisika menjadi pilihannya. Selama empat tahun
Atanasoff berjuang meneliti seluk beluk helium. Akhirnya pada 1930,
dengan mengusung tesis berjudul “The Dielectric Constant of Helium”
studi formalnya pun rampung. Gelar Ph.D. bidang fisika teori ia peroleh
di usia 27 dari University of Wisconsin.
Pengganti kalkulator
Saat menempuh studi doktornya, Atanasoff sering kali merasa buntu ketika harus menghitung menggunakan kalkulator mekanik.
Meski termasuk mesin hitung tercanggih di era itu, Atanasoff merasa
bahwa harus ada solusi lain untuk menggantikan kalkulator tersebut.
Pada 1936, Atanasoff berhasil membuat kalkulator analog. Alat ini
dibuatnya setelah mempelajari cara kerja kalkulator mekanik Monroe dan
mengkanibalnya serta menggabungkannya dengan tabung IBM. Alat hitung
analog ini dapat bekerja baik. Meski demikian, hal itu tak memuaskannya.
Keterbatasan sistem mekanik dan analog membuat Atanasoff berpikir untuk
menggunakan pendekatan digital. Namun, ide ini ternyata tak mudah
dilaksanakan.
Setelah hampir satu tahun mencoba mengimplementasikan gagasannya,
Atanasoff merasa menemukan jalan buntu. Puncaknya terjadi saat musim
dingin pada 1937.
Belakangan Mauchly berhasil membuat ENIAC. Sebuah komputer raksasa untuk
Angkatan Darat AS. Atas karyanya ini, Mauchly tak pernah menyebut
Atanasoff sebagai sumber inspirasinya. Begitu pun kenyataan bahwa
Mauchly menyerap banyak ilmu dari Atanasoff.
Pada akhirnya masyarakat menjadi lebih mengenal ENIAC sebagai komputer digital pertama, bukannya ABC.
sumber | digali.blogspot.com
Setelah penat berkutat di laboratorium, Atanasoff bermaksud mendinginkan
otaknya agar tak “meledak” hanya gara-gara buntu pikiran. Ia pun segera
mengambil mobilnya dan menyusuri jalan sambil menyegarkan diri.
Namun tak dinyana, saat berkendara itu ternyata otaknya terus bekerja
dan tak bisa berhenti memikirkan masalah yang sedang dikerjakannya.
Hingga tak terasa telah lebih dari 300 km panjang jalan yang
ditelusurinya.
Akhirnya Atanasoff memutuskan untuk berhenti di sebuah kedai. Di saat sedang rileks itulah Atanasoff menerima “pencerahan’.
Berbagai ide segar datang silih berganti menari-nari di otaknya. Salah
satunya adalah matematika binari dan logika Boolean. Solusi itu
dianggapnya pas untuk komputer digital yang sedang dirancangnya.
“Oleh-oleh” berharga buah dari perjalanan ke Rock Island itu pun segera dimatangkannya.
Pada September 1939, Atanasoff mendapat suntikan dana sebesar 650 dolar
AS. Selain itu, ia pun mendapat bantuan tenaga dan pikiran dari Clifford
Berry, salah satu mahasiswanya yang sama-sama gandrung akan solusi
digital.
Komputer ABC
Atanasoff dan Berry segera mewujudkan komputer impian mereka pada
November 1939. Prototipe yang mereka buat ternyata dapat bekerja.
Atanasoff menamakan mesin hitung digitalnya itu dengan ABC. Kependekan dari Atanasoff-Berry Computer.
Lebih dari sekadar dapat bekerja, ABC pun ternyata lebih unggul dari mesin hitung lain yang ada saat itu.
Ini dibuktikannya dengan mampu menyelesaikan 29 persamaan linear secara bersamaan.
Dibutuhkan waktu yang lebih singkat untuk mendapatkan penyelesaiannya dari ABC dibanding mesin hitung lain.
Namun, bila dibandingkan komputer modern saat ini, ABC sangatlah “primitif”. Ia tak dilengkapi dengan CPU (central processing unit).
ABC hanya menggunakan tabung hampa (vacuum tube) untuk mempercepat proses kalkulasi.
Salah satu hal dari ABC yang tetap diterapkan pada komputer modern
adalah pemisahan memori dari bagian komputasi. Ini seperti halnya memori
DRAM sekarang.
Pada Desember 1940, dalam sebuah pertemuan ilmiah di Philadelphia,
Atanasoff berkenalan dengan John Mauchly. Mauchly termasuk salah seorang
pembicara yang tampil untuk mendemonstrasikan kalkulator
analog penganalisis data cuaca. Pada perkenalannya itu Atanasoff
menceritakan penemuan mesin ABC-nya pada Mauchly. Atanasoff pun
mengundang Mauchly untuk mengunjunginya di Iowa.
![]() |
Mauchly |
Selesai pertemuan, Atanasoff bersama Berry mampir di Washington untuk mengunjungi kantor paten.
Mereka mencoba meyakinkan kantor paten bahwa konsep yang diterapkan pada
ABC benar-benar yang pertama. Ternyata benar! Meski demikian, keduanya
tak segera mematenkan ABC
“Diserobot” ENIAC Meski
ABC telah terbukti menjadi solusi alternatif untuk menggantikan
kalkulator, namun Atanasoff tak pernah sempat menyempurnakannya.
Panggilan negara yang membutuhkan tenaganya saat Perang Dunia mengharuskannya meninggalkan Iowa.
Mesin ABC yang berbobot ratusan kilogram tak mungkin digotong ke tempat
kerjanya yang baru di Washington. Pengurusan paten ABC pun
dipercayakannya kepada pegawai administrasi di kampus Iowa. Namun,
tampaknya hal ini tak pernah dilaksanakan oleh sang pegawai.
Sisi gelap saat komputer pertama kali di temukan....!!!
Di sisi lain, Mauchly semakin sering mengunjungi Atanasoff. Kunjungan itu dimulai pada 1941 dan Mauchly mendapat kesempatan melihat ABC.
Di sisi lain, Mauchly semakin sering mengunjungi Atanasoff. Kunjungan itu dimulai pada 1941 dan Mauchly mendapat kesempatan melihat ABC.
Ia pun mendapat banyak ide dari Atanasoff. Sebagai sesama peneliti,
Atanasoff tentu senang mendiskusikan berbagai hal kepada Mauchly.
Ia pun tak pernah ragu mengungkap berbagai konsep brilian yang
dimilikinya. Namun, selama kunjungannya itu Mauchly tak pernah
menyebutkan kalau ia sedang mengerjakan suatu projek komputer untuk
dirinya sendiri.
Pada akhirnya masyarakat menjadi lebih mengenal ENIAC sebagai komputer digital pertama, bukannya ABC.
sumber | digali.blogspot.com