
Seiring dengan perkembangan sejarah, hubungan antara Tiongkok dengan Korea kian erat. Mampu atau tidaknya kekaisaran Tiongkok menaklukkan Korea untuk tunduk, bahkan mampu tidaknya merentangkan kekuasaan politik hingga ke Semenanjung Korea, senantiasa menjadi patokan penting seberapa besar kekuatan kekaisaran Tiongkok di masa tersebut.
Korea Menolak Tunduk
Kekaisaran Han yang telah memupuk kekuatan selama masa kekuasaan Kaisar Wen dan Jing juga kian kuat, hingga masa Kekaisaran Han Wu Di yang dikuasai Raja Liu Che, Dinasti Han pun makin agresif memperluas kekuasaan, pengendalian Dinasti Han terhadap Korea juga semakin diperketat. Tahun kedua berkuasa, Kaisar Han Wu Di mengirim pejabat utusannya She He ke Korea, memerintahkan Raja Korea untuk datang menghadap ke Tiongkok, akan tetapi perintah itu sama sekali tidak digubris.
Sebagai pejabat Dinasti Han, She He tidak bisa menerima penolakan oleh negara vassal Han, begitu tiba di wilayah perbatasan Han, She He membunuh pejabat Korea yang bertugas mengantarkannya. Setelah kejadian itu, Kaisar Han Wu Di bukan saja tidak mempermasalahkan hal itu, bahkan mengangkatnya menjadi penguasa wilayah timur Liao Dong (sekarang Liaoning, Liaoyang).
Raja Korea memang tidak berniat untuk tunduk kepada Dinasti Han, ditambah lagi dengan dibunuhnya salah seorang pejabatnya, mana mungkin ia bisa menerima hal ini. Raja Korea, Wei Qu You, segera menyiapkan pasukannya untuk menyerbu Liao Dong, dan hendak membunuh She He. Sejak saat itu pecahlah perang Han dengan Korea.
Setelah memasuki Korea pasukan darat yang dipimpin Xun Zhi menyerang dari Peishui (kini Chungchon, Korea Utara). Serangan Xun Zhi juga mendapat perlawanan sengit, dan tidak berhasil menaklukkan lawannya.
Perdamaian Gagal Dicapai

Raja Korea khawatir perang yang berkepanjangan akan menguras kekuatan Korea sehingga tidak mampu lagi bertahan, maka akhirnya ia setuju tunduk kepada Dinasti Han. Ia juga mengirim putra mahkotanya menyertai utusan Han itu kembali ke Negeri Han untuk berdamai, serta mempersembahkan 5.000 ekor kuda perang, berikut sepuluh ribu serdadu sebagai upeti.
Mungkin karena takdir, sebuah drama yang seharusnya ditutup dengan perdamaian, akhirnya buyar dan perang kembali meletus akibat Han dan Korea saling tidak percaya. Penyebabnya, semua serdadu persembahan Korea membawa senjata, sehingga membuat Weishan dan Xun Zhi jadi curiga. Kedua pejabat Han ini memerintahkan putra mahkota Korea untuk tidak membawa senjata. Sang pangeran Korea juga khawatir dengan permintaan Weishan dan Xun Zhi. Ia curiga kedua pejabat Han itu akan membunuhnya, sehingga ia memerintahkan seluruh serdadunya untuk kembali ke Korea.
Setelah pangeran kembali ke Korea, Xun Zhi melancarkan serangan dan berhasil memenangkan peperangan dengan menaklukkan pasukan Korea di Peishui. Begitu pasukan ini tiba di ibukota Korea, pasukan Yang Pu di saat yang sama tiba dan bergabung dengan pasukan Xun Zhi. Keduanya mengepung kota, Xun Zhi mengepung sisi barat laut, sementara Yang Pu memimpin pasukannya mengepung dari arah selatan.
Korea Terbagi Empat

Begitu Raja Korea mengetahui kedua pasukan Han tidak akur, segera menempuh strategi memecah belah. Di satu sisi, ia mengirim utusan dengan maksud menyerah pada Yang Pu, sementara saat utusan Xun Zhi datang untuk mengambil alih. Ia menolak untuk tunduk.
Karena Yang Pu sempat kalah sebelumnya, dan kini berpihak pada Korea, Xun Zhi menjadi curiga Yang Pu berniat melakukan pemberontakan, sehingga diam-diam ia melaporkan hal ini kepada Kaisar Han Wu Di. Mendengar hal ini, kaisar mengutus Prefektur Gong Sunzhu untuk menyelidikinya. Gong Sunzhu berpihak pada Xun Zhi, dan membunuh Yang Pu, tampuk pimpinan pasukannya diserahkan pada Xun Zhi.
Setelah itu, Xun Zhi memimpin kedua pasukan untuk terus melancarkan serangan. Para jenderal Korea seperti Xiang Luren, Xiang Hanyin, Nixi Xiangcan, Jenderal Wangjia, dan lain-lain takut Pasukan Han akan menghancurkan benteng, maka mereka menyerah pada Pasukan Han. Musim panas tahun ketiga, Nixi Xiangcan mengutus orang untuk membunuh Raja Korea dan menyerah tanpa syarat pada Han.
Dalam menaklukkan Korea, Kaisar Wu Di telah mengerahkan lebih dari seratus ribu serdadu, menghabiskan waktu 1 tahun. Setelah menaklukkan Korea, Dinasti Han membagi Korea menjadi 4 wilayah yakni Zhenfan, Lintun, Xuantu, dan Lelang. Ia terus memperluas kekuasaan ke arah Timur. Tahun yang sama, Kaisar Wu Di menaklukkan Suku Barbar, Loulan, dan Cheshi di wilayah Barat.
Wilayah kekuasaan Dinasti Han sampai saat ini mencakup hingga wilayah timur Xinjiang, luasnya daerah kekuasaannya belum pernah ada sebelumnya.
sumber | digali.blogspot.com