Perang Dunia II akan segera berakhir dan tidak ada lagi yang bisa
mengubah situasi Jerman dari kehancuran. Amerika mengakui bahwa akan
sangat sayang jika "beberapa orang Jerman" kehilangan nyawa mereka,
yaitu ilmuwan-ilmuwannya.
Ilmuwan Jerman dirasa berpotensi besar dalam melayani kepentingan
Amerika nanti. Untuk itu, maka Amerika membuat sebuah operasi yang
dinamakan Operasi Paperclip. Sebagai bagian dari operasi tersebut,
ilmuwan-ilmuwan Jerman dibawa ke Amerika melalui jalur resmi maupun
tidak resmi.
Ilmuwan-ilmuwan Jerman yang berhasil "dipekerjakan" [Dicuri...!!] itu diantaranya adalah:
(1) Wernher Von Braun, anggota SS Nazi Jerman, ahli roket
terkenal V-2. Di Amerika ia membuat roket Saturn V untuk membantu misi
Apollo dalam pendaratan manusia di bulan tahun 1969.
(2) Hubertus Strughold, dikenal sebagai "bapak kedokteran ruang
angkasa" yang meneliti efek dari temperatur yang sangat rendah pada
tubuh manusia di kamp Dachau. Ia menduduki jabatan tinggi di Angkatan
Udara Amerika dan NASA.
(3) Dr Herbert A. Wagner, penemu rudal Henschel Hs 293. Pertama
kali bekerja di Special Devices Center, New York. Kemudian ia kembali ke
Jerman sebagai profesor dan penasihat teknik bidang pertahanan Amerika.
(4) Kurt Blome, dokter yang mengkhususkan diri dalam senjata biologi, yang menguji penemuannya di tahanan Auschwitz. Ia kembali ke Jerman.
(5) Delapan puluh enam insinyur aeronautika, untuk membedah
teknologi pesawat Luftwaffe sitaan Amerika dibawah Operasi Lusty
(Luftwaffe Secret Technology).
(6) Termasuk kemudian adalah ribuan ahli medis, fisika, kimia, geofisika, bahan bakar sintetis, optik dan sebagainya.
Setelah di Amerika, beberapa ilmuwan diselidiki karena aktivitasnya
selama Perang Dunia II. Contohnya Arthur Rudolph yang dideportasi tahun
1984, tetapi tidak dituntut dan Jerman (Jerman Barat) memberikan
kewarganegaraannya. Kemudian Georg Rickhey, ia kembali ke Jerman untuk
diadili tetapi dibebaskan dan kembali menjadi warga negara Amerika.