Begini Tampang Kapsul Baru Luar Angkasa
berbentuk kapsul piramid, bisa digunakan kembali dan memuat 7 orang.
Setelah lama disimpan, akhirnya SpaceX memamerkan mainan barunya,
sebuah kapsul luar angkasa. Kapsul ini merupakan kendaraan baru NASA
yang akan digunakan untuk membawa astronot ke stasiun luar angkasa
(ISS).
"Kami ingin menunjukkan bahwa kami telah membuat langkah besar di bidang teknologi. Ini merupakan awal untuk naik ke tingkat yang baru," ujar CEO SpaceX, Elon Musk, seperti dikutip dari LA Times, Sabtu 31 Mei 2014.
Musk, yang yakin kapsul ini akan membawa manusia ke ISS suatu saat nanti, mengatakan bahwa sudah saatnya sebuah pesawat luar angkasa bisa terbang dan mendarat layaknya helikopter. Aksinya harus mulus, saat lepas landas atau mendarat. "Begitulah seharusnya sebuah kapal luar angkasa di abad 21 ini," katanya.
Kapsul itu, yang diberi nama Dragon V2, didesain untuk bisa membawa tujuh orang sekaligus. Bentuknya simpel, mirip dengan kapsul. Bisa dibilang, ini merupakan versi modern dari Apollo yang pernah digunakan astronot di 1960.
"Kami ingin menunjukkan bahwa kami telah membuat langkah besar di bidang teknologi. Ini merupakan awal untuk naik ke tingkat yang baru," ujar CEO SpaceX, Elon Musk, seperti dikutip dari LA Times, Sabtu 31 Mei 2014.
Musk, yang yakin kapsul ini akan membawa manusia ke ISS suatu saat nanti, mengatakan bahwa sudah saatnya sebuah pesawat luar angkasa bisa terbang dan mendarat layaknya helikopter. Aksinya harus mulus, saat lepas landas atau mendarat. "Begitulah seharusnya sebuah kapal luar angkasa di abad 21 ini," katanya.
Kapsul itu, yang diberi nama Dragon V2, didesain untuk bisa membawa tujuh orang sekaligus. Bentuknya simpel, mirip dengan kapsul. Bisa dibilang, ini merupakan versi modern dari Apollo yang pernah digunakan astronot di 1960.
Tidak seperti pesawat
Apollo, Dragon V2 akan bisa digunakan berulang kali. Hal ini tentu saja
sangat menguntungkan NASA karena terhindar dari pembengkakan anggaran.
Selama
ini, setiap aksi peluncuran roket ke ISS, NASA tidak pernah menggunakan
Apollo yang sama dua kali berturut-turut. Hal ini, menyebabkan anggaran
NASA membengkak, yang pada akhirnya membuat NASA 'pensiun' pada 2011
lalu.
sumber | digali.blogspot.com
Sejak itu, badan luar
angkasa Amerika itu berpikir keras untuk bisa mengirim astronot
mengunjungi ISS. Bahkan pihak Rusia, rekan Amerika dalam mendirikan ISS,
menawarkan untuk menumpang pesawatnya.
Namun, Rusia membanderol
US$71 juta kepada Amerika untuk harga sewa satu bangku. Hal ini, membuat
Amerika semakin galau. Rusia sampai mengeluarkan pernyataan bahwa ISS
akan dioperasikan tanpa campur tangan Amerika lagi. Tidak ada jalan lain
bagi NASA selain bekerja sama dengan pihak swasta.
SpaceX merupakan
perusahaan yang diketahui berhasil mengirimkan kendaraan luar angkasanya
ke orbit dan kembali dengan selamat. Jadilah, SpaceX memenangkan
kontrak NASA senilai US$1,6 miliar. Kontrak sebesar itu sebagai imbalan
untuk mengantarkan pasokan yang disediakan Amerika untuk ISS sebanyak 12
kali pengiriman.
Setelah puas dengan
layanan pengiriman ke luar angkasa yang dilakukan SpaceX, NASA pun
mempercayakan proyek pembuatan kendaraan luar angkasa yang bisa
mengantarkan astronot. Proyek itu bernilai US$500 juta.
Untuk menguji ketangguhan Dragon V2, SpaceX akan melakukan uji terbang untuk pertama kalinya pada akhir 2016 nanti. (asp)
Untuk menguji ketangguhan Dragon V2, SpaceX akan melakukan uji terbang untuk pertama kalinya pada akhir 2016 nanti. (asp)
sumber | digali.blogspot.com