Bangk*i kapal biasanya berada di laut atau kawasan yang berdekatan dengan laut. Namun ada yang beda di Uzbekistan. Ratusan bangk*i kapal malah berada tepat di tengah gurun. Kok bisa?
Adalah Moynaq, nama lokasi bangk*i kapal di tengah gurun Uzbekistan. Dari situs resmi UNICEF, Senin (26/5/2014) dulunya Moynaq merupakan sebuah kota nelayan yang berada di pesisir Aral Sea atau Laut Aral.
Meski bernama Laut, nyatanya Aral hanyalah sebuah danau. Namun, danau ini memang sangat luas. Saking luasnya sampai-sampai banyak yang menyebutkan menyerupai laut. Keberadaannya pun sangat penting karena menjadi pemasok air bersih kota-kota di sekitar Aral, termasuk Moynaq.
Sayang, sekitar tahun 1960-an, air Laut Aral perlahan surut. Hingga pada akhirnya yang tersisa hanya 10% saja. Moynaq pun terkena dampaknya. Kini, Moynaq ditinggalkan penduduknya.
Dikelilingi padang pasir, Moynaq tak ubahnya padang pasir biasa. Tak tampak sedikit pun tanda-tanda danau besar yang pernah ada di sana.
Wisatawan yang datang hanya bisa melihat sisa-sisa kejayaan Moynaq. Di tiap sudut terdapat gambar ikan. Patung-patung, mosaik, poster yang usang, bahkan di papan selamat datang Kota Moynaq.
Wisatawan juga bisa melihat banyak bangk*i kapal di sana. Ini juga salah satu sisa peninggalan penduduk setempat yang bekerja sebagai nelayan.
Karena telah berubah menjadi gurun pasir, di sekitar kapal terlihat ada unta berkeliaran. Pemandangan ini tentu sangat unik, bukan?
