Indonesia memang negara indah yang luas membentang dari Sabang sampai Merauke yang membuat banyak orang jatuh cinta. Tidak terkecuali bagi modifikator motor asal Australia, Dustin Humphrey. Bahkan Dustin memiliki tato bergambar pulau-pulau di nusantara.
Dustin Humphrey yang merupakan dedengkot rumah modifikasi Deus ex Machina di Bali menuturkan kalau dia sudah jatuh cinta dengan Indonesia dan sudah menganggap negeri ini sebagai rumahnya.
Awalnya dia berprofesi sebagai fotografer surfing dan menjelajahi ombak-ombak di Indonesia. Dia lalu berbalik arah mencoba memodifikasi motor.
Baginya, fotografi dan modifikasi punya banyak kesamaan yakni kedua bidang itu adalah seni. Rumah modifikasi bertaraf internasional di Bali ini menggenapi cabang-cabang Deus ex Machina di Australia, Italia dan Amerika Serikat.
"Saya sudah belasan tahun di Indonesia. Istri saya di sini, anak saya juga lahir di sini," katanya.
Saking cintanya dengan Indonesia, Dustin bahkan sampai rela mentato lengan kirinya dengan gambar deretan pulau-pulau besar di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua.
Dustin lalu menjelaskan kalau Indonesia sebenarnya memiliki banyak potensi, entah itu alam atau dunia modifikasi itu sendiri. Banyak hal dan potensi yang bisa dikembangkan.
"Kami membangun motor, kami membuat papan selancar, kami membuat restoran, kami membuat pagelaran musik, kami buat semua yang menyenangkan di Bali. Sangat perlu untuk mengikuti passion kita ketika melakukan sesuatu," ujar Dustin yang menyebut markasnya sebagai Temple of Enthusiasm.
(syu/lth)
Sumber :http://oto.detik.com/read/2013/10/13/160325/2385649/1210/jatuh-cinta-dengan-nusantara-dustin-tato-peta-indonesia?o991102638
sumber | digali.blogspot.com
"Saya sudah belasan tahun di Indonesia. Istri saya di sini, anak saya juga lahir di sini," katanya.
Saking cintanya dengan Indonesia, Dustin bahkan sampai rela mentato lengan kirinya dengan gambar deretan pulau-pulau besar di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua.
Dustin lalu menjelaskan kalau Indonesia sebenarnya memiliki banyak potensi, entah itu alam atau dunia modifikasi itu sendiri. Banyak hal dan potensi yang bisa dikembangkan.
"Kami membangun motor, kami membuat papan selancar, kami membuat restoran, kami membuat pagelaran musik, kami buat semua yang menyenangkan di Bali. Sangat perlu untuk mengikuti passion kita ketika melakukan sesuatu," ujar Dustin yang menyebut markasnya sebagai Temple of Enthusiasm.
(syu/lth)
sumber | digali.blogspot.com
No comments:
Post a Comment