Belum lama ini Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengimpor puluhan hingga ratusan armada bus TransJ dari Cina. Terlepas dari polemik itu, banyak bus yang sudah masuk bengkel Unit Pelayanan (UP) TransJ di Cililitan dengan jam terbang masih di bawah 5.000 km.
Ratusan bus yang butuh perbaikan terparkir di lapangan terbuka dengan lantai tanah berkerikil di pool kantor UP TransJ. Ada bus Zhong Tong milik Damri dan Ankai milik Perum PPD yang baru beroperasi di Jakarta sekitar Desember 2013.
"Itu baru semua, orang KM masih 3.000, minimal 10.000 ribu baru diperbaiki lagi," ujar mekanik yang enggan disebutkan namanya kepada detikcom, Senin (10/2/2014).
Bus Ankai dengan nopol B 7428 IV spion luarnya patah, di semua engsel dan karet di pintunya sudah berkarat atau terkelupas. Bus dengan nomer bodi BMP-088 semua bannya hilang serta semua pintunya dibiarkan terbuka begitu saja.
Mekanik membantah onderdil di bus itu bekas. Kerusakan yang terjadi banyak karena kecelakaan ringan atau ketidaktahuan pramudi terhadap teknologi digital bus yang dikemudikannya.
"Ya sekarang itu bagaimana nggak dingin orang suhu AC 28 derajat sementara busnya segede ini dan kaca semua ya bagaimana nggak panas. Ini aja udah ada tiga bus yang rusak semua bilang kompresornya pada mati," tuturnya.
"Mungkin waktu pramudi malam bawa dia kedinginan jadi AC bus dikecilin hingga 28 derajat, begitu aplusan nggak pake cek-cek lagi langsung jalan, balik-balik ya kompresornya mati," lanjutnya.
Tidak banyak informasi yang bisa diberikan oleh para mekanik di sana. Jumlah mereka tampak tidak sebanding dengan banyaknya bus yang sedang menanti perbaikan di sana.