Akibat lengahnya pengawasan orang tua terhadap anaknya, Apple baru-baru ini diminta untuk mengembalikan uang sebesar USD32,5 juta atau setara Rp39,2 miliar lebih dari transaksi melalui iDevice.
Kerugian yang didera perusahaan teknologi asal Cupertino, California, ini berawal ketika para anak-anak luput dari pengawasan orang tua dan melakukan sejumlah transaksi di iDevice.
“Apapun bisnisnya baik di ranah mobile atau pusat perbelanjaan, yang utama adalah perlindungan konsumen,” kata Ketua Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (AS) yang biasa disingkat FTC, Edith Ramirez.
“Anda tidak bisa mengenakan biaya ke konsumen atas pembelian yang tidak ia ketahui,” imbuh Ramirez.
Lebih lanjut, ia mempredikasi bahwa anak-anak menghabiskan jutaan dollar AS. Bahkan salah satu ibu menuturkan, putrinya menghabiskan USD2,600 saat bermain “Tap Pet Hotel”.
Sejauh ini, Ramirez telah menerima 10 ribu aduan terkait masalah ini. Di mana, keluhan termasuk sejumlah transaksi pada aplikasi Dragon Story dan Tiny Zoo Friends.
Apple Nurut
Chief Executive Officer (CEO) Apple Tim Cook pun tak terima dengan gugatan ini. Pria berkacamata itu pun lantas mengirimkan class action pada Juni 2013 atas permintaan pembayaran sekira USD100 juta kepada orang tua yang anaknya melakukan transaksi tanpa persetujuan.
"Rasanya tidak tepat bagi FTC menuntut ganti rugi lebih dari kasus yang sudah diselesaikan. Namun, kami memutuskan untuk menerimanya daripada harus bertarung di pengadilan yang memakan waktu," tulis Cook dalam sebuah memo ke karyawan.
Sementara itu, pengembalian uang akan dilakukan Apple kepada transaksi yang ditujukan untuk semua aplikasi anak-anak.
“Melindungi anak-anak menjadi prioritas utama bagi App Store sejak awal, dan Apple telah menetapkan standar tinggi untuk toko online dengan membuat App Store sebagai tempat yang aman untuk pelanggan dari segala usia, " tutur juru bicara Apple Steve Dowling. (gst)