DIBUKA....Lowongan Pekerjaan Bagi 21 Juta Orang


Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-9 Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Nusa Dua, Bali akhirnya mencapai kesepakatan dan menghasilkan rumusan Paket Bali.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima CEO Royal Dutch Shell, Peter Voser, mengaku gembira karena dari tanah Indonesia kini dapat dikembangkan negosiasi perdagangan ke tingkat lebih lanjut. Presiden pun menilai paket yang dihasilkan itu bertujuan baik, sehingga disepakati oleh mayoritas peserta konferensi.

"A new good beginning. Dengan catatan, negosiasi berikutnya lagi harus ada fleksibilitas, take and give. Yang penting, developing countries, negara berkembang, dan petani, juga diperhatikan dalam tata perdagangan yang fair and justice. Free and fair. Not only free trade, but free and fair trade. Ideologi kita begitu," kata Presiden seperti dilansir situs resmi Setkab, Minggu (8/12/2013).

Pernyataan Presiden SBY itu menanggapi telah dicapainya kesepakatan pada KTM WTO untuk mengurangi hambatan perdagangan yang dapat menambah USD1 triliun ke dalam perdagangan dunia. KTM WTO juga sepakat untuk mengurangi batasan ekspor dari negara miskin dan memberikan ruang yang lebih besar bagi negara berkembang untuk memberikan subsidi guna mengamankan pasokan pangannya khususnya bagi rakyat miskin.

Kesepakatan ini akan membuka lowongan pekerjaan bagi 21 juta orang, di mana 18 juta berada di negara-negara berkembang. Kesepakatan dicapai setelah Kuba yang sebelumnya menolak akhirnya melunak, setelah Amerika Serikat (AS) menyatakan kesediaan untuk menghentikan embargo produk Kuba. 

Kesepakatan tersebut lahir setelah rapat maraton dengan 159 negara yang berlangsung hingga Sabtu dini hari tadi. Ketua WTO Roberto Azevedo juga memuji tercapainya kesepakatan itu.

"Untuk pertama kalinya sejak dibentuk (1995), WTO akhirnya mencapai sebuah kesepakatan," ujar Ketua WTO Roberto Azevedo. (kie) (wdi)









Back to Top

Artikel Terkait Lainnya

Back to Top