
Kuswito (41), ayah Tasripin tak bisa menahan tangis haru saat bertemu anak keduanya. Setelah mereka terpisahkan selama enam bulan, akhirnya mereka bisa bertemu kembali.
"Terima kasih untuk semua yang membantu Tasripin selama ini," ujar Kuswito, Sabtu (20/4).
Tasripin dan ketiga adiknya pun menangis histeris saat bertemu ayahnya. Mereka bertemu ayahnya di Pendapa Si Panji Purwokerto.
Peluk hangat Kuswito, yang tiba dari perantauannya di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Sabtu dini hari, langsung tercurahkan kepada Tasripin yang selama ini mengasuh ketiga adiknya.
Kuswito tak bisa membendung air mata yang menetes saat melihat keempat anaknya. Suasana haru tersebut disaksikan langsung Bupati Banyumas, Achmad Husein beserta istri.
"Saya sangat berterimakasih kepada semua pihak yang membantu Tasripin selama ini," katanya seraya memangu Riyanti (6) putri satu-satunya.
Kuswito mengaku tujuan bekerja di bidang perawatan kelapa sawit selama ini untuk memerbaiki nasib keluarganya. Sejak meninggalnya sang istri, Satinah, ia mengaku bingung untuk menafkahi anaknya yang bertambah besar.
"Kalau saya kerja di desa, penghasilannya hanya 15 ribu sehari sebagai tani dan itu tidak mencukupi kebutuhan keluarganya. Karena itu saya memutuskan untuk bekerja di Kalimantan," katanya.
Selama Kuswito bekerja di Kalimantan, ia mengaku mendapat penghasilan yang lebih baik. Dalam dua minggu, ia mendapat penghasilan sekitar Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta yang separuhnya dikirimkan untuk menghidupi anaknya di desa.
No comments:
Post a Comment