Saat menyaksikan foto-foto hasil ledakan bom atom, seperti pengeboman Hiroshima dan Nagasaki di Jepang, selalu tercipta awan yang membumbung tinggi berbentuk seperti jamur raksasa disertai cincin awan di bagian atas.
Awan berbentuk jamur tersebut disebut awan pyrocumulus yang terbentuk karena ada reaksi fisika yang disebut hukum ketidakstabilan Rayleigh-Taylor.
Ledakan bom atom menghasilkan gas panas berbentuk bola yang terbakar. Saat membumbung tinggi ke angkasa, bola gas panas itu juga berakselerasi ke segala arah dengan sangat cepat.
Karena akselerasi itulah, bola gas semakin panas dan memiliki kepadatan yang lebih kecil dari udara di sekitarnya. Dari peristiwa ini terbentuklah apa yang kita lihat sebagai bagian atas dari awan jamur atau istilahnya tudung jamur.
Saat membumbung ke angkasa, bola gas panas tersebut meninggalkan udara panas sehingga menciptakan efek yang terlihat seperti cerobong. Pada proses ini bola gas panas menarik semua asap dan gas yang ada di sekitarnya sehingga membentuk apa yang kita lihat sebagai batang dari awan jamur raksasa tersebut.
Penampakan tudung jamur yang bergulung ke bawah dan di sekitar batang jamur adalah hasil dari adanya perbedaan temperatur di bagian tengah dan luar awan jamur. Bagian tengah awan jamur sangatlah panas sehingga naik lebih cepat ke angkasa, sementara bagian luarnya yang dingin bergerak lebih lambat.
Setelah mencapai titik tertentu di angkasa, awan gas panas akan menyebar dan membentuk tudung jamur yang indah. Pada proses ini kepadatan awan gas panas adalah sama dengan kepadatan udara di sekitarnya.
Semua proses ini dalam ilmu fisika disebut ketidakstabilan Rayleigh-Taylor. Sebuah proses terjadinya percampuran antara dua jenis zat (umumnya cairan dan gas) dengan kepadatan yang berbeda pada akselerasi yang berubah-ubah.
Selain menghasilkan awan jamur raksasa, ledakan bom atom juga menciptakan cincin awan di sekeliling tudung jamur. Cincin awan tersebut tercipta karena ada daerah bertekanan rendah yang tercipta melalui fase negatif dari gelombang kejut (fase yang dipicu oleh gelombang gas terkompresi saat gelombang kejut terjadi).
Hal ini menyebabkan penurunan suhu, yang bersama dengan tekanan rendah, berpotensi menurunkan titik embun yang cukup untuk membentuk cincin awan sementara. Cincin atau halo awan di sekitar tudung jamur dikenal sebagai 'Wilson Cloud'.
(Sumber: todayifoundout.com)
sumber - republished by Halo Unik !
No comments:
Post a Comment