Seorang balita berusia empat tahun dianiaya dan digantung oleh ibu asuhnya di atas sebuah pohon, di Jalan Pejanggik, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). (Baca Juga) : Mobil Toyota Ini Harganya Hanya Rp 11.900
"Dia dianiaya di depan umum, perutnya diikat dan digantung di ranting pohon tidak jauh dari Mataram mall," Kata Joko Jumadi divisi advokasi, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB di Mataram. Demikian dikutip antara.
Menurut Joko, kasus kekerasan terhadap balita laki-laki ini sudah lama terdeteksi oleh LPA NTB. Sejak berusia tiga tahun, bocah malang ini kerap mendapat kekerasan fisik dan psikis dari ibu kandungnya sendiri.
Bahkan, balita malang ini kerap ditelantarkan dan ditinggalkan tidur sendiri di teras Mataram mall. Sebelumnya, lanjut Joko, pihak LPA pernah berkeinginan mengambil dan merawat X, namun ditolak ibunya.
Perut X diikat dan digantung di sebuah pohon di Jalan Pejanggik, tidak jauh dari Mataram Mall. Dia digantung sambil dipukul oleh ibu asuhnya. (Baca Juga) : Gan, Pernah Liat Avanza Harga 700 juta ?
Kejadian keji ini sempat menyedot perhatian warga yang melintas. Menurut keterangan warga yang berusaha menolong, saat ini X tinggal bersama ibu asuhnya yang merupakan pedagang kaki lima di seputaran Mataram mall.
Balita ini terpaksa dititipkan kepada ibu asuh yang sekarang, lantaran ibu kandungnya menjadi TKI di Malaysia.
Joko melanjutkan, berdasar atas laporan masyarakat inilah LPA NTB dan LPA Kota Mataram melaporkan kasus penganiayaan ini, kepada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Mataram, Senin. Balita X kini telah dijemput pihak PPA Polres Mataram dan divisum di RS Bhayangkara Mataram. Ia berharap, kasus kekerasan anak ini dapat segera diproses pihak kepolisian.
"Proses hukum bisa nomor sekian. Tapi prinsip dari kami LPA, anak itu bisa kita amankan dan kita lindungi. Kalau memang orang tuanya masih berada di Malaysia, X dapat diasuh dan dibiayai oleh negara," kata Joko menegaskan. (Baca Juga) : Pria ini adalah Pengemis Paling Kaya se-Indonesia
[ian]
No comments:
Post a Comment