Minatur vespa kuno, pesawat tempur tipe F16, serta lokomotif kereta ternyata tidak hanya terbuat dari kayu, namun kaleng minuman bersoda yang biasa dibuang di tempat sampah, juga bisa menjadi bahan dasar miniatur tersebut.
Inilah salah satu kreasi mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama), dalam Pameran All Edu Care Aula Multikultural I, Gedung H Lantai III, Unikama.
Salah seorang dari mereka mencoba membuat kerajinan miniatur itu dengan bahan dasar sampah kaleng bersoda.
Karya ini ada di stan khusus siswa kelas 2B yang mengambil mata kuliah Ketrampilan dan hasilnya pun tak kalah dibandingkan produk yang dijual di pasaran.
Karya calon guru SD tersebut rapi, dan seluruhnya berbahan dasar kaleng, sedang bannya terbuat dari penutup kaleng.
Bodinya diambilkan dari tubuh kaleng yang biasanya menjadi logo dan penanda satu kaleng bersoda.
Menurut koordinator kelas 2B, Eka Cahyani butuh dua kaleng bersoda untuk membuat satu miniatur sepeda ini.
“Awalnya mereka membuat sebuah vespa saja, tapi dosen menolaknya kalau cuma satu,” ungkap Eka.
Dara berjilbab yang juga menjadi ketua panita kegiatan ini menambahkan karya tersebut dibuat selama hampir satu semester oleh 260 mahasiswa yang mengambil mata kuliah tadi.
Selain karya masih ada ratusan karya lagi yang dipamerkan dalam ajang bertajuk All Edu Care.
Rupanya seperti topeng malang, Kolase Manik-manik, tas, lukisan, tempat lampu dan lainnya.
“Total ada 260 mahasiswa yang ikut dalam pameran ini. Tiap orang membuat empat karya yang berbeda,” lanjutnya.
Empat karya itu adalah topeng berbahan Kalo (Penyaring berbahan anyaman bamboo dan berbentuk bulat) yang dilapisi koran, cetakan silent, kolase yang menggunakan bahan payet atau tumbuhan, dan ekspresi bebas dari tiap mahasiswa.
“Temanya bebas, dan terserah mahasiswa yang membuatnya,” kata Eka.
Walaupun demikian, para mahasiswa ini membuat prakarya itu sebaik-baiknya karena nilai mata kuliah tersebut diambil dari hasil karya yang mereka buat selama satu semester.
Tambah lagi mereka adalah calon guru SD, sehingga dengan belajar membuat prakarya berbahan dasar sampah, maka ke depannya mereka akan bisa lebih mudah memanfaatkan sampah di sekitarnya.
No comments:
Post a Comment