Visi usaha adalah menentukan usaha/bisnis kita tuh nantinya mau di bawa ke mana, target general. Misal mau jadi pedagang onederdil motor terbesar di wilayah A. Nah Misi usaha adalah langkah2 tactical apa yang akan dilakukan untuk mewujudkan suatu visi perusahaan.
Ok, lalu apa kaitan nya B2C sama B2B?
B2C (baca : B to C) adalah singkatan dari Business To Customer, istilah bagi sebuah strategi perusahaan menjual ke end user/customer. Kebanyakan usaha kecil sd menengah berada di sektor B2C.
Memang usaha B2C rata-rata membutuhkan modal tidak besar akan tetapi karena mudahnya strategi yang diterapkan, mengharuskan pelaku usaha terus menerus melakukan inovasi, saingan harga, dsb karena kompetitor banyak.
Contoh bisnis B2C :
1. Kuliner
2. Gadget
3. Pulsa
Spoiler for B2B:
B2B (baca : B to B) singkatan dari Business to Business, merupakan istilah strategi perusahaan yang menjual kebutuhan kepada pelaku usaha lain. Hal ini lebih menjanjikan daripada pelaku usaha B2C.
Misal, kita mau buka usaha distro, tapi coba pikir, banyak distro jual baju lebih dahulu berdiri dari kita. Belum modal sewa tempat, renovasi, dsb. Ditambah lagi bisnis distro B2C mengejar target ke end user yang sifatnya selalu berubah ubah, jd harus trs inovasi. Inovasi kan pake tenaga, waktu, dan tambah modal lagi hehehe.
Nah kalau B2B nya, daripada kita buka distro, mending kita buka usaha produksi kancing? kok kecil? Karena kita tahu, kancing dibutuhkan pabrik/pelaku usaha kemeja. Kita ga perlu mikirin gimana model kemeja yang laku, kita ga perlu jual kemejanya, kita jual bahan baku kemeja. Dan kalau satu perusahaan kemeja target produksi sebulan seribu kemeja, kebayang ga satu perusahaan bisa beli brp bnyk kancing ke kita?
Nah, kenapa ane bahas B2c dan B2B? Karena penting.
Banyak pelaku usaha pemula asal-asalan buka bisnis tanpa analisa modal yakin. Ga cukup pake yakin, Mcdonald dan KFC aja mau buka usaha analisa dulu, berapa orang yg bisa dan mampu beli dsb, mereka bisnis B2C.
Kan sayang kita buka cafe modal gede, tahan 6 bulan bankrupt karena kalah sama kompetitor (harga, inovasi, lama berdiri, dsb). Kan kalau paham dari awal, mungkin daripada buka cafe, mending modalnya dipake bikin izin usaha yang diperlukan lalu lobby pihak yang tepat lalu dapat kontrak menyediakan makan siang satu pabrik selama setahun. Dengan modal yang sama tapi lebih jitu terarah bukan, itulah B2B.
Sudah pasti kalau kita berpikir menyediakan kebutuhan pokok perusahaan yang sudah jelas pemasukan lebih besar, anggaran, dsb, ketika transaksi pun akan lebih "greget"
Demikian Tips ane gan, nah mampir juga ya ke lapak ane yang lain, salah satu bisnis B2B yang lain adalah bisnis penyediaan alat-alat kesehatan bagi Puskesmas2, Rumah Sakit2, dsb gan :
sumber | digali.blogspot.com
No comments:
Post a Comment