JIM Nasi Padang bukan rumah makan padang biasa. Tapi, JIM Nasi Padang yang terletak di Lantai 5, Westmall, Grand Indonesia Shopping Town, Tanah Abang, Jakarta Pusat, ini tampil laiknya kafe. Konsep restorannya casual dining.
Tengok saja desain ruangannya. Sofa-sofa empuk yang nyaman diduduki dilengkapi dengan meja-meja pendek. Bar dengan deretan minuman beralk*hol, serta cahaya kuning temaram menerangi ruangan.
Tak ada etalase kaca yang memamerkan masakannya. Saat pelanggan duduk di kursi atau sofa, pelayan juga tidak menyajikan seluruh menu masakan di atas meja. Seperti di kafe atau restoran, pelanggan akan memilih menu-menu masakan yang diinginkan dari lembaran kertas yang berisi daftar makanan dan minuman.
"JIM Nasi Padang memang beda dengan rumah makan Padang, karena di sini menu makanan tidak disaji di meja makan atau di etalase, tetapi pelanggan memesan menu yang memang mereka mau," ujar Ica Mulkan, General Manager Salumfood Group yang memayungi JIM Nasi Padang kepada Warta Kota (Tribunenws.com Network).
Menyajikan menu masakan dari Sumatera Barat, menurut Ica Mulkan, lantaran sang pemilik JIM Nasi Padang ingin menghadirkan restoran padang yang berbeda dengan restoran atau rumah makan padang lainnya. "Model restoran casual dengan menu western atau Chinese tentunya banyak ditemui, dan di kiri dan kanan kami memang kebanyakan menjual makanan yang hampir sama, untuk itu kami coba cari yang beda yang pastinya orang juga suka," kata Ica.
Walaupun menghidangkan masakan tradisional, JIM Nasi Padang melengkapi menu minumannya dengan koleksi wine, bir, dan kopi dari berbagai negara. JIM Nasi Padang ingin pengunjung setelah bersantap tetap betah duduk-duduk sambil menyesap minuman.
"Jadi orang ke sini tidak hanya makan, tapi juga bisa nongkrong, meeting. Suasananya memang kami buat agar orang bisa berlama-lama di sini. Seperti adanya sofa dan juga ragam menu yang ada, ya bisa dibilang lebih ke Padang Bar," katanya.
Pesan dan Makanan Langsung Dibuat
Menu-menu JIM Nasi Padang disajikan panas. Masakan itu langsung dibuat begitu pelanggan memesannya. "Tidak ada menu yang dihangatkan, semua menu made by order (dibikin saat dipesan-Red). Jadi begitu sampai di hadapan pelanggan, tidak cuma nasi saja yang hangat," kata Ica.
Made by order, kata Ica, memang butuh waktu untuk menyiapkan dan menghidangkannya ke pelanggan. Namun, dimasak setelah dipesan itu justru menjadi keunggulan restoran tersebut karena semua masakan tersaji serba fresh dan panas.
"Memang butuh waktu (membuat menu yang dipesan) apalagi seperti ikan panggang bumbu karena butuh waktu hampir 15 menit tapi ya itu yang membedakan kami. Selagi menunggu pesanan datang, pelanggan bisa memesan menu lain sebagai appetizer atau camilan," tuturnya seraya tersenyum.
Menu-menu yang ditawarkan JIM Nasi Padang tidak sebanyak rumah makan padang lainnya. Meski begitu, restoran yang baru dibuka tiga minggu lalu itu menyediakan 23 menu pilihan. Rencananya, restoran itu akan menambah 20 menu masakan pada masa mendatang.
No comments:
Post a Comment