Restoran Unik ini yang Bikin MERINDING ada di Ketinggian 49 Meter...Gimana Rasanya ya Makan di Tempat ini....??

icon18_edit_allbkg

Banyak orang, ingin merasakan bersantap dengan cara fine dining. Fine Dining sendiri, adalah restoran yang sangat mengutamakan pelayanan terhadap tamunya. Namun pernahkah Anda bermimpi, melakukan fine dining dengan cara mengambang di udara? 

272946_makan-udara1_663_382


Dikutip dari Daily Mail, jika Anda memang punya cukup keberanian untuk melakukan hal itu, maka Anda harus mencoba makan bersama Dining In The Sky. Ini adalah cara makan unik, yang dijamin akan menguras adrenalin.

Bagaimana tidak? Selama 1 jam penuh, Anda bersama 21 orang lainnya, akan "diikat" di sebuah dengan rangka besi yang memiliki 22 kursi. Di atas rangka itu ada kanopi, yang ujungnya terhubung dengan sebuah tali derek, yang kemudian akan mengangkat tubuh Anda melayang-layang di udara. 

Efeknya, Anda bisa merasakan icip-icip makanan lezat di atas ketinggian 160 kaki, atau sekitar 49 meter. Dengan mengenakan pakaian rapi, para tamu diminta duduk di sebuah kursi, yang menempel ke sebuah rangka baja. Hebatnya, masing-masing kursi ini memiliki enam pengunci otomatis, sehingga alat duduk itu dijamin sangat aman bagi keselamatan Anda. 

Dengan membayar £200 atau sekitar Rp3,9 juta, Anda bisa menikmati sensasi tak terlupakan seumur hidup . Faktor yang membuat acara makan-makan ini menarik, adalah pengalaman menikmati angin kencang di atas ketinggian. Ya, dengan cara makan seperti ini, bisa dipastikan di sekitar kita tidak akan ada tembok dan lantai. Yang ada hanya atap kanopi yang melindungi dari panas. 

Buat tamu yang takut ketinggian, awalnya banyak yang menjerit-jerit ketakutan. Namun setelah mereka sampai di atas, dan mulai menikmati panorama dari sudut yang tak biasa, rasa ngeri itu berubah menjadi takjub.  


Tur Berbagai Negara

Hebatnya, acara makan-makan tak biasa ini, bukan hanya bisa dilakukan di satu tempat, tapi bisa berpindah kota atau negara. Meski begitu, yang paling sering dilakukan adalah di London, Paris, dan Las Vegas. Di tahun 2006, acara makan-makan di udara ini pernah melakukan tur hingga 45 negara, termasuk menggunjungi Barcelona, Brussels, dan Dubai.

Kegiatan ini pertama kali digagas David Ghysels pada 2006. Pria 49 tahun asal Brussels, Belgia itu mengatakan, “Sejak awal, saya yakin kalau acara makan seperti ini, akan menarik perhatian orang. Sebab masakan yang kami sajikan adalah menu kelas satu, dengan pemandangan yang tak mungkin bisa Anda dapatkan dari momen sehari-hari. Menu kami mulai dari seafood, sampanye, hingga sajian gastronomi Heston Blumenthal. Kami bahkan menyediakan limousine untuk menjemput para tamu.” 

David terangkan, agar tamu tidak ketakukan, pertama-tama mereka dipersilahkan duduk. “Staf kami lalu memeriksa keamanan sabuk kursi. Setelah itu, koki membuka percakapan. Ia memperkenalkan diri, dan mulai membuat makanan pembuka. Tamu yang mulai sedikit santai, kemudian pelan-pelan diangkat oleh derek. Tanpa sadar, ketinggian mereka sudah mendekati 50 meter. Kemampuan koki untuk mengalihkan perhatian, sangat diperlukan di sini,” ujar sang kreator.  

Pria penuh kreativitas itu menjelaskan, untuk memenuhi permintaan tertentu, mereka bisa pula menyediakan suguhan musik piano yang juga melayang. Satu-satunya fasilitas yang kurang dalam acara makan ini, adalah t*ilet mengambang. 
Ke depan, Dining In The Sky akan menyambangi Singapura, Mesir, dan Yunani. Sayang sekali, mereka tidak datang ke Indonesia, sehingga kita belum bisa makan di samping kemegahan emas tugu Monas. Sebuah ide yang cukup menarik bukan? (ren)


272946_makan-udara1_663_382

272947_makan-udara-2_663_382

272948_makan-udara-3_663_382

272950_makan-udara-4_663_382

272952_makan-udara-5_663_382

272953_makan-udara-6_663_382

272955_makan-udara-7_663_382







No comments:

Post a Comment



backtotop