[INSPIRATIF] Tekuni Bisnis Video Games, Pria Ini Sukses Jadi Miliarder


Jon Yarbrough tahun ini sukses masuk ke dalam daftar 400 miliarder Amerika Serikat. Ia menduduki orang terkaya ke-368 dengan jumlah kekayaan bersih US$1,7 miliar.



Dikutip dari laman Forbes, Rabu 22 Oktober 2014, Yarbrough membuat kejutan ke pasa pada Juli lalu, saat dia mengumumkan penjualan Video Gaming Technologies (VGT), penyedia mesin games, ke Aristocrat, perusahaan games asal Australia seharga US$1,28 miliar tunai.

Tahun lalu, VGT memiliki pendapatan hingga US$236 juta dengan EBITDA US$157 juta. Tahun lalu, VGT mampu menginstal 20.200 mesin yang disewakan.

Sebelum menjadi pebisnis video games, Yarbrough adalah mahasiswa yang kuliah di Tennessee Tech.

"Saat menjadi mahasiswa saya hobi bermain sepakbola meja dan ikut dalam berbagai turnamen. Kemudian saya mendapatkan beasiswa di bidang itu di NASA di California, dan bekerja di Viking probe," ujarnya.

Selesai magang di California, dia kemudian membeli permainan sepakbola meja sendiri untuk berlatih. Dari situ, muncullah keinginannya untuk berwirausaha.

"Ketika kembali dari California, saya langsung berpikir untuk menjadi pengusaha, menekuni hobi yang saya sukai. Saat itu, saya memiliki keterbatasan tempat, saya harus berbagi tempat untuk meletakkan meja permainan sepakbola meja, dan lainnya," ungkapnya. 

Setelah membeli beberapa meja permainan sepakbola meja, ia kemudian memilih masuk ke video games. Yarbrough lalu membeli Space Invaders.

Jiwa kewirausahaan Yarbrough pun terus berkembang. Untuk membiayai operasi games yang mulai berkembang, ia menjual video games rancangannya dari rumah ke rumah.

Ia lalu mengikuti konvensi video games. Dari situ, Yarbrough baru mengetahui bahwa dia bisa mengimpor konten dari Jepang. Hal itu, bisa menyelamatkan anggaran yang akan dia keluarkan. 

Tak lama kemudian, dia memiliki 650 kerja sama dengan asosiasi, dan memiliki misi untuk membuat mesin video games sendiri.

Ia pun lalu memulai ide membuat mesin video games dari garasi rumahnya. Dia mulai merekrut orang-orang yang bisa diajak bekerja sama. Yarbrough juga menempatkan programmer yang khusus untuk merawat perangkat lunaknya.

Setelah dia berhasil membuat prototipe, dia meletakkan dengan menggunakan truk dan membawanya ke California, di mana dia kemudian bertemu dengan tiga distributor video games besar di negara itu.

"Kami hanya fokus pada visi dan misi yang kami tetapkan, yakni terus tumbuh. Kemudian Aristocrat (perusahaan video games asal Australia) tertarik dengan prototipe kami," tuturnya.

Aristocrat memberikan penawaran dengan membeli prototipe buatan Yarbrough seharga US$1,28 miliar.

"Kami menerima tawaran itu, Aristocrat adalah perusahaan besar dan saya siap menyerahkan bayi buatan saya dan tim saya ke mereka," ungkapnya.

Dalam kesepakatannya, Yarbrough akan menyerahkan sepenuhnya VGT ke Aristocrat pada semester pertama 2015.

Selanjutnya, apa yang akan dia lakukan? Yarbrough mengaku, dia akan mengejar impiannya yang lain, yakni menjadi penerbang.

Saat ini dia sedang mengambil les setiap akhir pekan untuk mendapatkan lisensi izin terbang. Ia pun kini telah membeli sebuah jet mewah. (ita)






No comments:

Post a Comment



Back to Top

Artikel Terkait Lainnya

Back to Top