Siapa yang tidak kenal jangkrik? Serangga kecil yang bisa mengeluarkan bunyi "krik-krik" ini dipercaya bisa mengusir tikus.
Tetapi, siapa sangka hewan sekecil ini bisa mengeluarkan suara kerikan yang cukup nyaring.
Dikutip dari BBC Earth pada Minggu 5 Oktober 2014, cicada (hewan sejenis belalang kecil)--dalam bahasa Indonesia disebut jangkrik, mengeluarkan bunyi berisik dari org*n tubuhnya. Biasanya, bunyi tersebut diperoleh dari jangkrik jantan.
Bunyi tersebut berasal dari abd*men-nya. Biasanya pej*ntan yang lebih besar ukurannya, juga memproduksi bunyi yang lebih kencang. Bunyi ini digunakan untuk memikat perhatian si bet*na.
Tetapi, jangan salah, "si kecil" ini rupanya bisa memproduksi bunyi yang sangat nyaring.
Seorang peneliti Universitas Florida, John Petti, meneliti serangga apa yang bunyinya paling nyaring. Kandidatnya adalah serangga ordo Orthoptrea, seperti jangkrik dan belalang, seperti jangkrik asal Malaysia dan belalang eropa. Hasilnya, yang paling nyaring adalah bunyi 96 desibel dengan jarak 50 centimeter.
Namun, rekor tersebut dipatahkan oleh cicada. Jangkrik jenis ini rupanya bersuara 108,9 desibel--jenisnya adalah cicada walkeri yang hidup di Amerika Utara.
Tetapi, jangkrik itu kalah nyaring dengan yang dipunyai Afrika. Cicada-nya Afrika, Brevisana brevis, mampu bersuara 106,7 desibel.
Petti mengatakan, suara yang dihasilkan sebagai panggilan alam dan pemikat bet*na berbeda. Begitu pula dengan suara ancaman bahaya.
"Satu studi menemukan bahwa cicada gurun--Diceroprocta apache--hanya bersuara 0,5 desibel lebih rendah untuk efektivitas serangan dari predator," kata Petti. (asp)
No comments:
Post a Comment