Tim peneliti di Brasil pada Rabu kemarin melepaskan ke udara 10 ribu nyamuk Aedes Aegypti yang telah terinfeksi bakteri baik bernama Wolbachia. Bakteri ini dapat mencegah nyamuk-nyamuk tersebut untuk menyebarkan demam berdarah dengue.
Stasiun berita BBC, 24 September 2014, melansir, dengan dilepas ke udara, diharapkan nyamuk-nyamuk itu akan berk*mbang bi*k dan jumlahnya mendominasi nyamuk yang ada di Brasil. Dengan begitu, dapat mengurangi risiko penyakit demam berdar*h dengue.
Bakteri baik itu tidak dapat menular ke manusia dan ditemukan di 60 persen serangga. Bakteri tersebut beraksi seperti sebuah vaksin bagi nyamuk Aeded Aegypti.
Menurut peneliti dari institut Fiocruz, Brasil, Luciano Moreira, program ini telah dimulai sejak tahun 2012 lalu. Program serupa telah dilakukan di negara lainnya yakni Australia, Vietnam dan Indonesia.
"Tim kami telah melakukan kunjungan tiap minggu ke empat area di Rio de Janeiro yang dijadikan target. Nyamuk-nyamuk itu dianalisa setelah ditangkap dengan menggunakan perangkap khusus," kata Moreira.
Diharapkan bakteri baik itu akan dibawa hingga ke generasi selanjutnya lainnya dan pada akhirnya akan menghapus kemampuan serangga untuk menyebarkan demam berdar*h dengue.
Penelitian mengenai bakter Wolbachia telah dimulai di Universitas Monash, Australia di tahun 2008 silam. Para peneliti itu mengizinkan nyamuk-nyamuk untuk menggigit tangan mereka selama lima tahun, karena khawatir Bakteri Wolbachia dapat menulari manusia dan hewan lainnya.
Setelah di Rio, para peneliti itu akan melepaskan nyamuk ke tiga area lainnya. Sebuah studi besar-besaran lalu akan dilakukan untuk mengevaluasi strategi di tahun 2016.
Brasil diketahui memiliki kasus demam berd*rah dengue dalam jumlah besar. Untuk periode tahun 2009 hingga 2014 tercatat ada 3,2 juta kasus dan 800 di antaranya meninggal. (ren)
No comments:
Post a Comment