Di Facebook, Anda bisa bebas bertemu dengan pengguna dari berbagai kalangan dan jenis pekerjaan. Tetapi tidak di jejaring sosial yang satu ini, Netropolitan. Di sini, Anda hanya akan bertemu dengan orang-orang kaya di seluruh dunia.
Netropolitan adalah jejaring sosial yang didesain secara eksklusif untuk orang-orang yang eksklusif pula. Ya, Netropolitan memang dibuat untuk kalangan 'berduit' dengan kekayaan selangit saja.
Untuk dapat membuat akun dan menggunakan layanan di Netropolitan, calon pengguna harus membayar biaya registrasi sebesar Rp 70 juta lebih!
Jika di WhatsApp pengguna hanya ditarik biaya sekitar Rp 11 ribuan untuk berlangganan selama setahun (setelah tahun pertama), di Netropolitan pengguna harus membayar Rp 35 juta per tahun (termasuk tahun pertama) untuk dapat terus menikmati layanan dari Netropolitan. Total, Anda harus merogoh kocek hingga Rp 100 juta lebih untuk memulai menggunakan Netropolitan.
Bukankah hal tersebut akan membuat Netropolitan sepi peminat? Ternyata tidak. Setelah pertama kali diluncurkan, sudah sekitar ratusan orang kaya bergabung dengan Netropolitan. Mereka harus berumur di atas 21 tahun dan memakai bahasa Inggris untuk setiap komunikasi di Netropolitan.
Dari segi tampilan, Netropolitan terlihat mirip dengan Google+, terutama bentuk ikon profil, notifikasi, dan lokasi. Sementara tampilan update status-nya terlihat seperti milik Facebook.
Sayangnya, keberadaan Netropolitan tidak lepas dari kontroversi dan kritikan. Jejaring sosial tersebut dituding mengasingkan masyarakat yang tidak sekaya mereka. Hal itu terlihat dari tag-line Netropolitan yang berbunyi "Netropolitan: Klub online untuk orang-orang dengan jumlah uang lebih banyak dari waktu", CNET (17/09).
[bbo]
No comments:
Post a Comment