Barangkali tak ada orang yang tidak menyukai mie instan. Dengan segala keunggulannya, harga yang sangat terjangkau, kepraktisan dalam penyajian serta tersedianya berbagai macam pilihan rasa, maka mie instan dapat digunakan sebagai makanan pengganti nasi. Namun demikian tentu saja konsumsi yang berlebihan sangat tidak dianjurkan. Dan berikut adalah fakta-fakta seputar mie instan:
Berasal dari bahasa China "lo mein." Bila kita menyebutnya sebagai mie, maka orang Jepang menyebut Ramen, yang adalah pengucapan Jepang dari karakter kanji untuk "lo mein" atau "lau mein" dalam bahasa Cina. Tidaklah mengherankan bahwa mie terinspirasi oleh lo-mein, hidangan mie rebus lain ditemukan berabad-abad lalu.
China adalah konsumen mie instan terbesar. Permintaan global China untuk mie instan adalah yang tertinggi, menurut World Association Mie Instan. Pada 2013, China mengkonsumsi 46,220 juta paket dari mie instan. Tong-Yi Mie Instan, merek Cina yang populer, dijual hampir di mana-mana, dari Walmart hingga warung pinggir jalan.
Mie instan adalah penemuan terbaik Jepang. Menurut satu survei, Jepang pertimbangkan mie instan sebagai penemuan terbaik mereka. Selain dengan keunggulan teknologinya, pada tahun 2000 Fuji Research Institute menyatakan bahwa orang Jepang paling bangga saat memperkenalkan mie instan kepada dunia. Mereka merasa karena mie instan benar-benar mewakili 'Made in Japan', dengan tidak hanya menjadi makanan nasional tapi juga global.
Ada museum mie di Osaka. Disebut Museum CupNoodles museum ini dibuat untuk menampilkan sejarah produk dan perjalanan mie instan. Di museum ini pengunjung bisa membuat ramuan mie instan mereka sendiri dan museum menyediakan 5.460 kombinasi rasa.
Makanan terlaris di penjara. Komisaris di Pulau Rikers di New York selalu menyediakan mie instan di dalam penjara. Mie ini dijual seharga 35 sen dan, menurut New York Post, dan merupakan bahan makanan yang paling populer dijual.
Dulu dianggap sebagai barang mewah. Momofuku Ando adalah pencipta produk ramen Nissin, yang menciptakan "Chicken Ramen," snack instan yang bisa dimakan dengan mudah dan di mana saja pada tahun 1958, ketika ia melihat makanan yang langka setelah Perang Dunia II. Tapi ketika tiba di rak-rak supermarket Jepang, mie itu dilihat sebagai produk yang sangat mahal sehingga tidak semua orang bias menikmatinya. (ref: Huffington Post/ill: gizmodo)
No comments:
Post a Comment