Analis warung kopi is back - 'Ada apa dengan Indonesia Hebat?'

icon18_edit_allbkg




Thread ini ane buat hanya totally berisi opini, disela-sela membuat seri entrepreneur, sekaligus mencermati langkah politik Indo yang sedang mengukir sejarah, kembali ane menyumbangkan 'buah pengamatan', yaaaa walau hanya kelas 'kampung' deh.
 

ilustrasi

5

Menarik juga mencermati keadaan sekarang dengan kilas balik 'saat jualan' sebelum pemilihan-presiden, 9 Juli. Dimana Indonesia Hebat, menyuarakan 'kabinet profesional', 'kabinet bebas jabatan partai'', hingga sekarang 'Mix antara profesional dan pejabat partai'

Sekilas muncul pertanyaan, Ada apa dengan Indonesia Hebat ini? Kok begini jadinya?


Alih-alih membuat thread yang membuat yang hangat jadi panas, ada baiknya kepala yang sudah dingin disirem kopi dan diaduk2 sama pisang goreng memberikan jawaban yang 'mendekati logika'


Quote:
Secara offline, saya pernah berargumen dengan beberapa rekan yang pro-beliau, salah satu statement saya adalah 'kedua nya, saya yakin ga punya program kerja, yang satu sibuk kampanye, menjual dirinya selama bertahun2, yang satu lagi, sibuk kesana kemari ngurus sana sini karena jabatannya'. Saya inget, soalnya, statement saya ini sering dipakai untuk ngejek2 saya, hehehehe.




Quote:Beberapa Inkonsistensi adalah buktinya
Banyak orang mengira dengan terpilihnya RI ke 7 kita ini, beliau sudah berancang-ancang untuk 'ngebut'. Dan, Periode ini melahirkan budaya pemerintahan yang baru, yaitu estafet dari Incumbent ke Indonesia Hebat. Tapi benarkah, ancang-ancang tersebut sudah kuat? Sudah kokoh dan pasti? Seperti yang pernah dilontarkan oleh pihak-pihak pendukung sang Trilyuner, satu argumen yang paling valid adalah 'Indonesia hebat sesungguhnya terlalu premature untuk memimpin negara ini, Trilyuner kami lebih siap! Biarkan Indonesia Hebat baru maju di 2019, sementara, biarkan Ia memimpin Ibukota dulu'.


Periode transisi ini, (sepanjang pengamatan saya, merujuk kepada informasi yang ada), adalah pertanda kalau beliau memang sesungguhnya belum cukup matang. Sangat cerdik dan baik adanya, walau jelas, karena masa transisi ini, tim transisi, justru menurut saya, malah melakukan pemetaan program kerja.


Kok Gitu? Ngawur? Menurut pengertian dan pengamatan saya, dan merujuk kepada fase yang sudah dijalankan beliau sebelum nya pada tingkat Gubernur, program kerja pemerintahan ini dulu dipersiapkan di awal, sebelum mulai start 'pamer', dan digunakan sebagai materi untuk 'beauty contest'. Jika melihat sekarang tim transisi grasa-grusu menyambangi satu kementerian dengan kementerian lainnya, hingga bikin Incumbent risih, ini adalah sebuah bukti valid kalau Indonesia Hebat, sesungguhnya belum sempat memikirkan program kerja untuk negara ini. Sekaligus mengukuhkan kalau Indonesia Hebat, memang bener-bener 'ora mikir soal copras-capres', memang fokus bekerja sebagai Gubernur.


Hal ini dibuktikan lebih lanjut dengan ditunjuknya 2 tokoh kontroversial yang 'beda dengan materi jualannya pada masa kampanye dahulu', saya yakin kalau 'Nyonya Meneer' pun tahu, kapasitas Indonesia Hebat, pas dulu disuruh nyalon...emang belum mikirin kesana.




Quote:
Pengkategorian Menteri, ada campur tangan 'Nyonya Meneer?'

Demi merunutkan subjek ini, saya kembali harus mengajak pembaca untuk mundur lagi ke salah satu materi argumen, yang menurut saya sebenarnya valid, tapi tidak pada tempatnya...'Presiden Boneka'. Melihat rekam jejak beliau, semasa menjadi Gubernur Ibukota, dimana beliau diusung partai 'Nyonya Meneer' dan partai 'Sang Trilyuner', saya meragukan kalau sang Nyonya Meneer 'mengendalikan' Indonesia Hebat.


Saya memandang, langkah 'jatah 16 menteri boleh dari parpol', adalah sebagai langkah memecah koalisi oposisi. Kenapa? Karena politik, parpol khususnya, adalah produk yang diciptakan untuk mendapatkan kekuasaan. Strategi ini memang seperti memancing di air keruh, terutama ketika internal partai-partai tua, macam yang 'Hijau beragama', 'kuning yang cinta tumbuhan', dan 'putih yang beragama tapi kadang ngawur' sedang bergejolak keras. Ini memang bukan langkah yang elok, langkah yang berisiko, tapi ini adalah langkah yang bagus secara strategi. Melengkapi langkah strategis sebelumnya..'Pengadilan HAM Adhoc'.



Sekali lagi, tulisan ini 90% opini dan analisa kelas warung kopi pisang goreng. Jangan terlalu dibawa serius y baca nya, nanti ditegur, saya ga bisa bantu.


http://www.kaskus.co.id/thread/5417f62462088178258b4573/analis-warung-kopi-is-back---ada-apa-dengan-indonesia-hebat/ | digali.blogspot.com


No comments:

Post a Comment



backtotop