Pelatih Manchester United, Louis van Gaal, akhir buka suara terkait alasannya melepas Danny Welbeck ke Arsenal.
Jelang ditutupnya bursa transfer, MU melepas Welbeck ke Arsenal dengan harga 16 juta Poundsterling (308 miliar Rupiah). Keputusan Van Gaal melepas pemain berusia 23 tahun itu mendapatkan banyak kritikan.
Banyak pihak menyebut keputusan melepas Welbeck menjadi bukti bahwa Setan Merah mengabaikan filosofi mereka yang selalu membina dan memberikan kesempatan pemain muda.
Namun, Van Gaal membantah telah merusak filosofi tim yang dikenal selalu memercayakan pemain muda asli didikan akademi klub. Pelatih berusia 63 tahun itu menilai bahwa penjualan Welbeck karena standar kemampuannya jauh di bawah Robin van Persie, Wayne Rooney dan Radamel Falcao.
"Danny Welbeck berada di sini sejak usia sembilan tahun, tapi setelah kembali dari masa peminjaman di Sunderland, ia tak memiliki rekor seperti Rooney atau Van Persie. Itulah standar tim ini," ujar van Gaal, dilansir Sky Sports.
"Kami punya Falcao. Hari ini, di sesi latihan, ia memiliki satu peluang dan berujung dengan gol. Itu sebabnya kami harus melepas Welbeck," ia melanjutkan.
Selain Welbeck, MU juga melepas dua pemain asli didikan akademi, seperti Tom Cleverley (pinjam ke Aston Villa) dan Michael Keane (pinjam ke Burnley). Sementara itu, Tom Lawrence dilepas secara permanen ke Leicester City.
Menurut Van Gaal, keputusannya melepas cukup banyak pemain musim ini termasuk pemain didikan klub berdampak bagus untuk pemain muda lainnya, seperti James Wilson, Reece James atau Tyler Blackett.
"Kebijakan memberikan kesempatan dan mendidik pemain muda selalu menjadi kebijakan MU. Ketika kami melepas beberapa pemain, hal itu memberikan peluang kepada pemain muda lain untuk tampil," katanya.
"Kami ingin memberikan pemain muda kesempatan bermain, dan kini pertanyaannya apakah mereka bisa memanfaatkan kesempatan itu. Tentu saja ini sedikit berisiko, tapi MU selalu memiliki pemain home-grown dalam skuad dan hanya ini cara terbaik melakukannya," mantan pelatih Barcelona itu mengakhiri.
No comments:
Post a Comment