Bank Indonesia (BI) mengumumkan terjadinya peningkatan harga rumah di beberapa kota di Indonesia. Manado tercatat mengalami kenaikan harga paling tinggi sepanjang kuartal dua tahun ini yaitu dengan tingkat perumbuhan harga mencapai 9,54 persen. Terutama pada rumah tipe besar yang harganya naik hingga 11,13 persen.
Survei BI terkait harga rumah Rabu 13 Agustus 2014 menyebutkan, peningkatan harga yang cukup tinggi juga terjadi di wilayah Makassar dengan kenaikan mencapai 6,5 persen. Terutama pada rumah tipe menengah yang harganya naik hingga 7,81 persen.
"Tingginya kenaikan harga di wilayah Manado dan Makassar sejalan dengan tumbuhnya perekonomian di kedua wilayah itu, sebagai pintu gerbang pembangunan ekonomi di wilayah timur. Sehingga mengundang pengembang untuk terus membangun properti residensial," tulis survei BI.
Sementara itu, BI memperkirakan kenaikan harga rumah masih terus terjadi pada 3 bulan mendatang. Kenaikan paling tinggi diperkirakan terjadi di Bandar Lampung yang kenaikannya sekitar 5,97 persen dan Batam dengan kenaikan harga 4,77 persen.
Namun, ada juga beberapa kota yang mengalami perlambatan pertumbuhan harga rumah pada kuartal dua tahun ini, yaitu Surabaya dan Medan. Sedangkan, pada kuartal mendatang diperkirakan terjadi perlambatan kenaikan harga rumah di Denpasar dan Manado.
Menurut survei, terdapat faktor yang menghambat pertumbuhan bisnis properti ini seperti kenaikan suku bunga KPR, kenaikan harga bahan bangunan, uang muka rumah, serta perizinan.
"Saat ini suku bunga tertinggi KPR terjadi di Sumatera Utara yaitu 12,16 persen, sedangkan suku bunga KPR terendah berada di Kepulauan Bangka Belitung yaitu 8,95 persen," tulis survei. (Ism)
