1. Mark Rothko
Mark Rothko (1903-1970) adalah seorang
abstaksionis ternama dari Kota New York, AS, namanya besar dalam kancah
pergerakan seni lukis abstrak. Mark yang pribadinya banyak dipengaruhi
oleh pemikiran Yunani dan Nietzsche. Namun demikian, semasa hidupnya ia
harus menderita sebuah depresi yang panjang dan gangguang kesehatan
lainnya. Akibatnya kondisi kesehatan dan jiwanya tersebutlah yang
mengantarkannya pada proses kematian yang singkat. Ia meninggalkan pesan
untuk menemukan jenazahnya, ia menggunakan pakaian dalam dan kaus kaki
panjang, terapung dalam kolam yang diwarnai darah, karena ia telah
memotong urat nadi dengan pisau cukurnya.
[spoiler]
2. Michelangelo
Ia adalah pelukis yang namanya melegenda
dalam karya lukisnya di atas dinding langit-langit di sebuah gereja di
Kapel Sistine, Michelangelo (1475-1564) adalah sosok yang tidak perlu diragukan lagi di dalam sejarah
seni dunia. Namun demikian, ada beberapa komentator yang menyebutkan
bahwa Michelangel menderita gangguan kesehatan jiwa yang serius. Salah
satu komentar itu keluar dari Dr. Paul Wolf dari Universitas California,
ia menyatakan argumennya, bahwa dibalik karya Michaelangelo yang
melankolia, sebenarnya mereflesikan sebuah kecenderungan yang bersifat
depresif, simptomatis. Hal tersebut adalah perwujudan dari kelainan
jiwa, bipolar, yang diidap oleh Michaelangelo. Beberapa pandangan
spekulatif mengenai pola pemikiran dan pengalaman seorang Michaelangelo
dapat dilacak dalam karyanya yang lain.
[spoiler]
3. Richard Dadd
Richard Dadd (1817-1886) adalah salah
satu pelukis era Victoria yang terkenal dengan detil pada setiap karya
dan juga penggambaran atmosfer mistisnya. Pertama diketahui dan tercatat
mengalami kelainan jiwa yaitu ketika Richard sedang melakukan sebuah
pelayaran di atas Sungai Nil, Mesir. Saat itu ia bergerak ke sana-ke
mari tak beraturan dan mengatakan bahwa jiwa telah diambil oleh dewa
Mesir Kuno, Osiris. Ketika ia kembali dan tiba di Inggris, ia meyakini
bahwa ayahnya seorang Iblis, kemudian menusuk dan membunuhnya. Ia pergi
ke Prancis dan hampir membunuh turis di kota tersebut. Ia kemudian
memutuskan untuk mendapatkan sebuah pengobatan medis, di sebuah rumah
sakit jiwa terkenal, Bedlam. Di sanalah ia membakar semua mahakaryanya.
Sebuah simpulan mengatakan bahwa Richard mengalami paranoia-skizofrenia,
yang ia dapatkan secara turun temurun.
4. Nicolas de Staël
Nicolas de Staël (1914-1955) adalah
sosok seniman yang besar namanya di era 1950’an, dan terdepan diantara
generasinya. Dalam karyanya ia menghadirkan sebuah keaslian dalam
pencitraan sebuah lukisan landscape, menjadikannya seperti
sebuah asbtrak yang bernilai tinggi dalam dunia seni. Ia diketahui
menderita kelainan jiwa ketika tinggal di Prancis selatan, Antibes,
karena di tempat ini lah ia mengasingkan diri. Namun ia kemudian
memutuskan untuk mengakhiri hidupnya tak beberapa lama setelah tidak
berhasil bertemu dengan seorang kritikus seni.Nicolas melompat bebas
dari lantai 11 apartemennya.
5. Louis Wain
Ia adalah salah satu pelukis yang
dikenal kehebatannya melalui lukisan-lukisan berobyek binatang, Louis
Wain (1860-1939) seorang pelukis yang produktif dalam berkarya. Namun di
suatu musim gugur ia harus merasakan sebuah penderitaan seorang
skizopferenia, sebuah keadaan yang membuatnya tidak bisa membedakan mana
yang nyata dan tidak nyata. Sebuah delusinasi dan ketidakpercayaan,
permusuhan dan kasih sayang saling bertabrakan dalam realitas yang
dialaminya. Beberapa psikolog yang menanganalisa mengatakan bahwa
pengalamannya bisa terlihat di dalam karya-karya yang dibuat Louis.(**)
[spoiler]