Orkesnya menjadi makin besar. Pemain musik semakin lihai. Perlu dicatat pula, bahwa masyarakat dari golongan tengah dan rendah makin memainkan peranan di kota. Maka lahirlah jenis musik baru: Musik hiburan. Di Amerika musik Jazz, di Eropa musik Salon, musik koor pria, fanfare (Sebuah Fanfare adalah lagu pendek yang dimainkan oleh terompet dan alat musik tiup lain, sering disertai dengan perkusi, biasanya untuk keperluan upacara, biasanya untuk bangsawan atau orang-orang penting), musik rumah (terutama untuk piano), waltz, operet. Opera yang pernah popular di masanya, namun kini untuk masyarakat telah menjadi hal yang biasa. Musik Klasik dipentaskan kembali, namun untuk golongan atas.
Karakteristik utama dari musik Romantik sendiri adalah kebebasan lebih dalam bentuk musik dan ekspresi emosi serta imaginasi dari komposer. Lalu ukuran dari orchestra yang menjadi semakin besar dan bahkan bisa disebut raksasa dibandingkan sebelumnya. Hasil karya dari para komposer juga menjadi semakin kaya akan variasi dari mulai lagu hingga karya pendek dengan piano dan diakhiri dengan ending yang sangat spektakuler dan dramatis pada puncaknya. Secara teknik, para pemain musik pada era ini juga mempunyai level sangat tinggi terutama dalam alat musik piano dan biola. Banyak sekali musisi yang dianggap sebagai seorang virtuoso di bidang musik. (Virtuoso dari bahasa Italia: virtuoso, bahasa Latin Virtus, yang berarti: skill, keahlian, excellence. Jadi Virtuoso adalah seorang yang memiliki kemampuan teknis yang luar biasa dalam bidang menyanyi atau memainkan alat musik).
Era ini juga merupakan era opera. Nama Richard Wagner diakui dunia karena ciptaannya di bidang opera yang sering dimainkan. Lalu opera Carmen hasil karya bizet dari prancis dan juga opera verismo dari italia yang menggambarkan realitas, sejarah, dan dongeng melalui indahnya lantunan musik.
MUSIK GEREJA ERA ROMANTIK
Musik gereja abad ke-19 pun menampakkan diri dalam beberapa lapisan : Di satu pihak terdapat musik tinggi dengan orkes besar sebagai lanjutan tradisi klasik, namun kini dalam gaya Romantik (Fr. Schubert, J. Rheinberger, F. Liszt, A. Bruckner A. Dvorak, Ch. F. Gounod, G Verdi, C. Franck, J.
Di lain pihak terjadi suatu reaksi terhadap musik orkes dalam ibadat: suatu gerakan pertama-tama menghidupkan kembali nyanyian gereja dari masa Renaissance dan Barok dengan diberi syair baru. Bahkan nyanyian Gregorian dilatih kepada umat. Usaha ini diperkuat dengan adanya buku nyanyian gereja seragam untuk setiap keuskupan sendiri. Untuk menghormati bunda Maria, Hati Yesus, Sakramen Mahakudus terciptalah lagu baru dalam gaya romantis yang cukup sentimental. Gerakan ini berpangkal dari Dom Gueranger (Perancis) serta Fx Haberl (Jerman). Namun karena bersaing dan bertentangan dalam studi terhadap naskah-naskah asli, maka gerakan ini dalam abad ke-19 belum mencapai sasarannya.
sumber | digali.blogspot.com