Berdikari berarti berdiri dengan kaki sendiri, yang berarti kita sudah harus benar-benar lepas dari bantuan orang tua. Selamat datang di dunia nyata orang dewasa.
1. Kemandirian Total
Jika ketika kuliah kamu belajar mandiri mengelola keuanganmu, masa berdikari adalah saat di mana kamu harus mencari sendiri uangmu. Ya, kamu gak bisa lagi bergantung pada orang tua. Malu dong, sama umur.
Tekanan untuk berdikari setelah lulus kuliah, sama seperti ketika harus mandiri saat awal kuliah. Hanya saja level tekanannya lebih besar. Hal ini mungkin bukan menjadi masalah besar jika semasa kuliah kamu sudah cari uang sendiri.
2. Passion Atau Karir
Berhubungan dengan poin salah jurusan semasa kuliah nih. Jadi kamu akhirnya lulus dan kamu bimbang untuk mengikuti passionmu atau berkarir sesuai jurusan kuliahmu.
Ketika kamu memilih passion, stres pasti akan muncul akibat pertentangan dengan orang tua yang membiayai sekolahmu maupun orang-orang terdekat kamu yang gak mengerti.
3. Persaingan Kerja
Kompetisi di sekolah
maupun masa kuliah gak ada apa-apanya dibanding kompetisi di dunia
kerja. Ketika kamu ingin jadi pegawai negeri atau masuk ke
perusahaan-perusahaan yang bonafit, kamu akan berhadapan dengan ribuan
pelamar yang bertujuan sama dengan kamu.
Lalu di tempat kerja, akan terjadi juga persaingan untuk mengejar promosi dalam karir, baik dengan rekan-rekan kerja yang sportif maupun rekan yang menghalalkan segala cara.
4. Pekerjaan
Pekerjaan yang banyak membuat kamu seringkali tak punya lagi waktu untuk bersantai, sehingga akhir pekan jadi satu-satunya jalan keluar melepas kepenatan. Pekerjaan yang menumpuk, tekanan dari atasan, persaingan dengan rekan kerja akan mundah menimbulkan stres. Terlebih jika pekerjaanmu itu bukan passionmu.
5. Berumah Tangga

Bagi yang masih lajang, pertanyaan “kapan menikah” adalah pertanyaan membosankan yang akan kamu dengar ratusan kali dari kerabat dan teman-temanmu, terutama saat acara kondangan. Hal ini seingkali bikin stres, terutama untuk kamu yang menginjak 30an tapi belum punya pasangan.
Sementara, berumah tangga juga juga salah satu penyumbang stres. Selain untuk memenuhi kebutuhanmu sendiri, kamu juga harus memikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan anak istrimu.
6. Kemapanan

Banyak orang yang menganggap kesuksesan adalah semata-mata kemapanan materiil. Oleh karena itu, sebagian dari kita berlomba-lomba punya rumah, punya mobil, punya gaya hidup mewah, maupun jalan-jalan ke luar negeri. Padahal belum tentu kita membutuhkan itu. Dan menuruti gengsi semacam itu jelas membuat stres.
Nah, sudah tahu kan penyebab stres yang sering dialami orang Indonesia. Gak perlu takut sama stres, karena stres merupakan bentuk ujian yang membuat kita berkembang. Kamu bisa meredakan stres dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan, misalnya traveling, nongkrong bareng sahabat, atau sekadar main game.
http://www.kaskus.co.id/thread/539286bb020d81f7558b469a/?ref=homelanding&med=hot_thread| digali.blogspot.com
Lalu di tempat kerja, akan terjadi juga persaingan untuk mengejar promosi dalam karir, baik dengan rekan-rekan kerja yang sportif maupun rekan yang menghalalkan segala cara.
4. Pekerjaan
Pekerjaan yang banyak membuat kamu seringkali tak punya lagi waktu untuk bersantai, sehingga akhir pekan jadi satu-satunya jalan keluar melepas kepenatan. Pekerjaan yang menumpuk, tekanan dari atasan, persaingan dengan rekan kerja akan mundah menimbulkan stres. Terlebih jika pekerjaanmu itu bukan passionmu.
5. Berumah Tangga

Bagi yang masih lajang, pertanyaan “kapan menikah” adalah pertanyaan membosankan yang akan kamu dengar ratusan kali dari kerabat dan teman-temanmu, terutama saat acara kondangan. Hal ini seingkali bikin stres, terutama untuk kamu yang menginjak 30an tapi belum punya pasangan.
Sementara, berumah tangga juga juga salah satu penyumbang stres. Selain untuk memenuhi kebutuhanmu sendiri, kamu juga harus memikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan anak istrimu.
6. Kemapanan

Banyak orang yang menganggap kesuksesan adalah semata-mata kemapanan materiil. Oleh karena itu, sebagian dari kita berlomba-lomba punya rumah, punya mobil, punya gaya hidup mewah, maupun jalan-jalan ke luar negeri. Padahal belum tentu kita membutuhkan itu. Dan menuruti gengsi semacam itu jelas membuat stres.
Nah, sudah tahu kan penyebab stres yang sering dialami orang Indonesia. Gak perlu takut sama stres, karena stres merupakan bentuk ujian yang membuat kita berkembang. Kamu bisa meredakan stres dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan, misalnya traveling, nongkrong bareng sahabat, atau sekadar main game.
http://www.kaskus.co.id/thread/539286bb020d81f7558b469a/?ref=homelanding&med=hot_thread| digali.blogspot.com