Surya Paloh: Celaka Saya Kalau Dikhianati
"Kalau nggak cepat bikin program pembangunan Aceh, kita kejar mereka."
Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas)
pasangan capres Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Surya Paloh, mengklaim
pasangan capres yang didukungnya adalah pasangan yang tepat untuk
memimpin Indonesia ke depan. Katanya, ia akan mengejar presiden yang
didukungnya jika tidak bisa berbuat apa-apa.
“Celaka saya kalau saya dikhianati. Saya akan kejar dia (Jokowi),”
kata Surya Paloh, saat berorasi didepan seribuan tim pemenangan dan
relawan pendukung Jokowi-JK Aceh, di hotel Mekkah, Banda Aceh, Kamis
malam, 5 Juni 2014.
Orasi Surya Paloh sempat disambut tepuk tangan oleh peserta yang
hadir. Ketua Umum Partai NasDem tersebut kemudian mengatakan begitu jika
Jokowi-JK terpilih, ia akan segera menagih janji pembangunan di Aceh.
“Kalau nggak cepat-cepat bikin program pembangunan di Aceh, kita kejar mereka,” kata Surya Paloh.
Selain itu, Surya Paloh juga sempat menyinggung pelaksanaan pemilu
legislatif April lalu. Menurutnya, pemilu legislatif 2014 adalah pemilu
terjelek. Ia sendiri khawatir kalau hal serupa akan terulang pada pemilu
presiden Juli mendatang.
“Pemilu berkualitas apabila penyelenggara itu berjalan sebagaimana
mestinya, jujur, adil, transparan. Saya rasa kita sepakat pemilu kemarin
adalah yang terjelek. Tentu kita was-was apakah pilpres nanti sama
dengan pemilu yang kita sebut jelek tadi,” katanya.
Surya Paloh juga mengatakan jika saat ini kondisi Indonesia sedang
berada dalam krisis moralitas. Menurutnya, kemajuan teknologi yang
diterima di Indonesia disalahgunakan. Untuk itu dia berharap masyarakat
memilih presiden yang amanah.
Sebelumnya, memasuki hari kedua kampanye calon presiden dan wakil
presiden, Jusuf Kalla calon wapres nomor urut dua, didampingi Surya
Paloh, Jurkamnas, melakan kampanye perdana mereka di Aceh.
JK dan Surya Paloh sempat bertemu dengan masyarakat dan tokoh ulama
di Sigli, Pidie, Aceh. Kemudian Jk juga sempat bersilaturrahmi dengan
ratusan tim pemenangan dan relawan Jokowi-JK di hotel Mekkah, Banda
Aceh, Kamis malam, 5 Juni 2014.