Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar Raeni (21), anak tukang becak dengan prestasi brilian di Universitas Negeri Semarang (Unnes), masuk dalam beasiswa Presiden. Ibu Ani Yudhoyono pun berpesan agar Raeni meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya.
"Akan kita bimbing, pendidikan intensif bahasa Inggris, setelah itu akan saya berikan beasiswa untuk universitas terbaik di luar negeri," kata SBY menambahkan pesan Ibu Ani agar Raeni mencapai nilai TOEFL yang disyaratkan.
Hal itu disampaikan SBY saat bertemu dengan Raeni dan ayahnya Mugiyono di Bandara Halim Perdankusumah, Jumat (13/6/2014) seperti dilansir dalam situs resmi kepresidenan presidenri.go.id.
Dalam pertemuan itu, SBY juga menyampaikan rasa bangganya terhadap Raeni yang mendapat nilai IPK 3,96 dalam waktu 3 tahun 6 bulan 10 hari, terbaik di Unnes. Apa yang dialami Raeni menjadi bukti semangat anak Indonesia meski terhambat dari sisi anggaran.
"Ini membuktikan putra-putri Indonesia hebat. Siapapun bisa berprestasi dari kalangan yang punya ataupun yang kurang punya. Pak SBY juga dulu dari keluarga yang tidak kaya, pas-pasan, tapi bisa berprestasi," ujar SBY.
SBY juga sudah meminta kepada Mendikbud M Nuh agar memasukan nama Raeni ke beasiswa Presiden. Terlebih lagi Raeni memang berkeinginan kuat melanjutkan kuliah program master di Inggris.
"Ada sekarang beasiswa Presiden, tidak banyak yang bisa masuk situ karena pilihan yang berprestasi kemudian punya semangat untuk maju," jelas SBY sambil berpesan agar Raeni bisa dapat kembali ke Indonesia untuk mengabdi
Pertemuan ini sendiri tidak pernah disangka sebelumnya oleh Raeni. Awalnya, dia menyangka hanya akan ditemukan dengan Menteri.
Raeni berkuliah dengan beasiswa Bidikmisi dari Kemdikbud, hingga tamat dari jurusan akutansi fakultas ekonomi Unnes. Raeni juga menjadi asisten dosen dan memiliki sejumlah prestasi.
Sehari-hari untuk menambah uang saku dia mengajar les pelajar SMA. Dia juga mengajar ngaji anak-anak di mushola.
Sang ayah berhenti dari pekerjaan sebagai karyawan di pabrik kayu agar uang pesangon bisa dipakai untuk masuk dan biaya kuliah. Setelah berhenti menjadi karyawan, ayahnya membecak dan menjadi penjaga malam di sekolah.