Dikutip dari laman BBC News, Senin, 2 Juni 2014, indeks tersebut dihitung dengan membandingkan 160 harga barang dan jasa, mulai dari harga mobil hingga selembar roti tawar, di 131 kota besar di dunia.
Dari 131 kota tersebut kemudian disusun kota dengan biaya hidup termahal hingga termurah. Berikut adalah 5 kota di dunia dengan biaya hidup termurah di dunia.
Mumbai (India)
Mumbai menjadi kota dengan indeks biaya hidup termurah dari 131 negara yang disurvei. Kota terpadat di India ini juga merupakan salah satu kota dengan penduduk paling beragam.
Saat Terusan Suez dibangun pada 1869, Kota Mumbai berubah menjadi salah satu pelabuhan perdagangan utama di India yang menyebabkan populasi penduduk meledak, terutama oleh pedagang dari Eropa dan Asia yang memilih untuk bermukim.
Mumbai juga menjadi melting pot budaya yang berbeda-beda. Kota ini kemudian berkembang menjadi pusat kebudayaan, terutama dalam bisnis, industri film, dan fesyen.
Kathmandu (Nepal)
Kathmandu menjadi kota dengan indeks biaya hidup peringkat 127 dari 131 negara yang disurvei.
Sebagai pintu gerbang ke Pegunungan Himalaya, Kathmandu memiliki budaya yang sangat beragam.
Hal yang unik di kota ini adalah pekerja lebih menyukai bekerja di luar ruangan. Misalnya, pekerja kantoran sering meninggalkan meja kerja mereka untuk bekerja di luar, di bawah sinar matahari langsung.
Saat tidak bekerja, penduduk setempat lebih suka untuk menikmati nongkrong di restoran atau bar.
Rumah di Kathmandu menjadi hal yang terjangkau bagi masyarakat. Membeli roti untuk dua orang di kota ini hanya butuh US$0,37, biaya makan siang di restoran hanya US$4. Sewa rumah dengan luas 85 meter square hanya US$300 per bulan.
Namun, kota Kathmandu tidak banyak memiliki bangunan apartemen. Penduduk lokal lebih suka tinggal di rumah dengan pekarangan dan kebun yang luas.
Panama City (Panama)
Panama City menjadi kota dengan indeks biaya hidup peringkat 124 dari 131 negara yang disurvei.
Ekspatriat
di seluruh dunia tertarik dengan kota ini karena memiliki iklim yang
sejuk. Padahal, kota ini menerapkan 6 hari sebagai hari kerja. Namun,
sejuknya iklim membuat mereka bisa bersantai kapan saja mereka inginkan.
"Kota ini dekat dengan paydays, bar, dan kelab. Inilah yang menjadikan hidup untuk pesta," ujar Alex Hardy, seorang ekspatriat asal Amerika Serikat yang mengajar di Panama City.
Harga makanan di kota ini lumayan murah, seperti bir hanya sebesar US$2, dibandingkan di New York seharga US$7.
Bangunan apartemen mulai berkembang di kota ini di antara bangunan tradisional dan bangunan tua.
Namun, karena tingkat kekosongan ruang di kota ini cukup tinggi, sehingga biaya sewa rumah lumayan terjangkau. Biaya sewa rumah dengan luas 85 kaki persegi sekitar US$2.500 per bulan.
Bucharest, Rumania
Bucharest menjadi kota dengan indeks biaya hidup peringkat 124 dari 131 negara yang disurvei.
Ibu kota Rumania ini dikenal sebagai "Little Paris" karena sangat kental dengan pengaruh budaya Prancis dalam arsitektur dan jalanan utama.
Banyak bangunan bersejarah runtuh ketika rezim komunis berkuasa setelah Perang Dunia II. Namun, dalam dekade terakhir, telah ada upaya untuk memulihkan pusat-pusat bersejarah. Banyak bangunan kuno yang direnovasi. Bangunan itu kemudian dilengkapi dengan kafe dan restoran.
Penduduk lokal lebih menyukai hidup di gedung-gedung bertingkat yang dikembangkan selama rezim komunis.
Biaya hidup di kota ini lebih terjangkau dibandingkan di Barat atau Eropa Tengah.
Jeddah (Arab Saudi)
Jeddah menjadi kota dengan indeks biaya hidup peringkat 123 dari 131 negara yang disurvei.
Banyak pengunjung di Jeddah adalah mereka yang akan berziarah ke Mekkah. Mereka tinggal di Jeddah lebih lama. Selain karena biaya hidup yang lebih murah, Jeddah juga memiliki perpaduan unik dari wilayah konservatif dan modern.
Salah satu hukum agama di Arab Saudi adalah tidak diperbolehkannya wanita dan pria bercampur bersama-sama, sehingga banyak restoran di Jeddah memiliki tempat untuk keluarga, tempat khusus wanita, dan tempat khusus laki-laki.
Namun, banyak pertemuan sosial terjadi di dalam rumah. Status sosial menjadi sangat penting di Jeddah. Banyak rumah dua lantai dilengkapi dengan lampu kristal dan perabot dari emas.
Meskipun memiliki dekorasi mewah di interior, Jeddah menjadi kota dengan harga bensin terendah di dunia yakni hanya US$0,15 per liter.
Makanan dan tempat tinggal di Jeddah juga lumayan terjangkau. Biaya sewa rumah dengan luas 85 meter persegi US$1.012 per bulan, sedangkan harga roti hanya US$0,60.
Namun, Jeddah tidak memiliki sayur-sayuran dan buah-buahan yang beragam seperti di negara tropis. (ms)
sumber | digali.blogspot.com
"Kota ini dekat dengan paydays, bar, dan kelab. Inilah yang menjadikan hidup untuk pesta," ujar Alex Hardy, seorang ekspatriat asal Amerika Serikat yang mengajar di Panama City.
Harga makanan di kota ini lumayan murah, seperti bir hanya sebesar US$2, dibandingkan di New York seharga US$7.
Bangunan apartemen mulai berkembang di kota ini di antara bangunan tradisional dan bangunan tua.
Namun, karena tingkat kekosongan ruang di kota ini cukup tinggi, sehingga biaya sewa rumah lumayan terjangkau. Biaya sewa rumah dengan luas 85 kaki persegi sekitar US$2.500 per bulan.
Bucharest, Rumania
Bucharest menjadi kota dengan indeks biaya hidup peringkat 124 dari 131 negara yang disurvei.
Ibu kota Rumania ini dikenal sebagai "Little Paris" karena sangat kental dengan pengaruh budaya Prancis dalam arsitektur dan jalanan utama.
Banyak bangunan bersejarah runtuh ketika rezim komunis berkuasa setelah Perang Dunia II. Namun, dalam dekade terakhir, telah ada upaya untuk memulihkan pusat-pusat bersejarah. Banyak bangunan kuno yang direnovasi. Bangunan itu kemudian dilengkapi dengan kafe dan restoran.
Penduduk lokal lebih menyukai hidup di gedung-gedung bertingkat yang dikembangkan selama rezim komunis.
Biaya hidup di kota ini lebih terjangkau dibandingkan di Barat atau Eropa Tengah.
Jeddah (Arab Saudi)
Jeddah menjadi kota dengan indeks biaya hidup peringkat 123 dari 131 negara yang disurvei.
Banyak pengunjung di Jeddah adalah mereka yang akan berziarah ke Mekkah. Mereka tinggal di Jeddah lebih lama. Selain karena biaya hidup yang lebih murah, Jeddah juga memiliki perpaduan unik dari wilayah konservatif dan modern.
Salah satu hukum agama di Arab Saudi adalah tidak diperbolehkannya wanita dan pria bercampur bersama-sama, sehingga banyak restoran di Jeddah memiliki tempat untuk keluarga, tempat khusus wanita, dan tempat khusus laki-laki.
Namun, banyak pertemuan sosial terjadi di dalam rumah. Status sosial menjadi sangat penting di Jeddah. Banyak rumah dua lantai dilengkapi dengan lampu kristal dan perabot dari emas.
Meskipun memiliki dekorasi mewah di interior, Jeddah menjadi kota dengan harga bensin terendah di dunia yakni hanya US$0,15 per liter.
Makanan dan tempat tinggal di Jeddah juga lumayan terjangkau. Biaya sewa rumah dengan luas 85 meter persegi US$1.012 per bulan, sedangkan harga roti hanya US$0,60.
Namun, Jeddah tidak memiliki sayur-sayuran dan buah-buahan yang beragam seperti di negara tropis. (ms)
sumber | digali.blogspot.com